DEPOK, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai, relokasi SDN Pondok Cina 1 yang tidak direncanakan dengan baik oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berpotensi menimbulkan kekerasan terhadap anak.
Pasalnya, para siswa direlokasi ke dua sekolah yang berbeda, yakni SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5.
Komisioner Bidang Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM Putu Elvina mengatakan, relokasi ke dua sekolah itu tak memungkinkan untuk siswa SDN Pondok Cina 1 yang notabanenya memiliki 12 rombongan belajar (rombel) dengan total 362 orang.
Jika relokasi dipaksakan, kata Putu, besar kemungkinan para siswa akan mendapatkan kekerasan dari sistem pendidikan yang diterapkan Pemkot Depok.
"Kalau tidak dilakukan relokasi yang baik, maka ada indikasi anak-anak tersebut akan mendapatkan kekerasan. Selain kekerasan, tentu saja kelalaian oleh sistem yang dibangun," kata Putu kepada wartawan di SDN Pondok Cina 1, Senin.
Baca juga: Polemik SDN Pondok Cina 1, Komnas HAM Sebut Kapasitas Tempat Relokasi Tak Sebanding Jumlah Murid
Kondisi itu, dikhawatirkan Putu, akan menimbulkan masalah baru terkait hak pendidikan bagi anak-anak.
"Ini yang tidak kami diinginkan," ujar dia.
Oleh karena itu, Komnas HAM mendorong Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempertimbangkan lokasi baru untuk relokasi siswa SDN Pondok Cina 1.
Menurut dia, kapasitas dua sekolah untuk merelokasi siswa SDN Pondok Cina 1 tak sebanding dengan jumlah murid.
"Karena kami tahu bahwa Depok ataupun beberapa kota lainnya tidak seimbang antara jumlah anak dan sarana sekolah," kata Putu.
"Kecuali kalau Kota Depok surplus bangunan sekolah, sehingga akan mudah," sambung dia.
Baca juga: Komentari Relokasi SDN Pondok Cina 1, Komnas HAM: Timbulkan Kekerasan oleh Sistem...
Putu berujar, kurangnya kapasitas sekolah tempat relokasi siswa SDN Pondok Cina 1 menyebabkan jam pelajaran berubah.
"Ini yang berpotensi mencederai hak mereka (murid SDN Pondok Cina 1) untuk mendapatkan pelajaran yang optimal," ujar Putu.
Sebelumnya diberitakan, Komisioner Komnas HAM menyambangi SDN Pondok Cina 1, Beji, pada Senin sore.
Pantauan Kompas.com di lokasi, empat komisioner Komnas HAM tiba di sekitar pukul 17.15 WIB.
Empat komisioner Komnas HAM itu yakni Uli Parulian Sihombing, Anis Hidayah, Hari Kurniawan, dan Putu Elvina.
Baca juga: Mengadu ke Komnas HAM, Orangtua Murid SDN Pondok Cina 1: Mental Anak Saya Down...
Mereka langsung menemui para orangtua murid yang sudah menunggu di sebuah ruang kelas.
Komnas HAM kemudian meminta para orangtua untuk menyampaikan keluhannya atas polemik SDN Pondok Cina 1.
Dalam pertemuan itu, komisioner Komnas HAM mencatat beberapa keluhan para orangtua murid. Salah satunya berkaitan dengan relokasi murid SDN Pondok Cina 1 ke dua sekolah berbeda.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.