Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/12/2022, 23:36 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga ibu kota, terutama yang tinggal di bantaran sungai, diharapkan mewaspadai erosi bantaran sungai yang umumnya kerap disebut fenomena pergeseran atau pergerakan tanah.

Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung Heri Andreas menyatakan topografi di Jakarta, relatif landai sehingga memungkinkan adanya erosi di bantaran sungai.

Adapun erosi bantaran sungai terjadi karena masih ada bantaran yang cukup tinggi terhadap muka sungai atau curam.

Baca juga: Dinding Kontrakan di Tangsel Ambruk, Warga Duga Akibat Pergeseran Tanah

Menurut dia, fenomena erosi bantaran sungai berbahaya karena ketika volume air tinggi, rumah yang berada di pinggir sungai bisa amblas dan hanyut.

Secara aturan, bantaran sungai tidak boleh dihuni karena merupakan ruang terbuka hijau. Namun, kenyataan di lapangan banyak hunian di wilayah itu.

”Fenomena erosi sungai makin tinggi karena intensitas curah hujan makin tinggi dan cepat. Ada potensi banjir bandang yang menggerus,” kata Heri dikutip dari Kompas.id, Senin (12/12/2022).

Baca juga: Bangunan Sekolah Khusus di Tangsel Retak akibat Pergeseran Tanah

Seharusnya, menurut Heri, pemerintah dapat mengimplementasikan peraturan yang sudah ada bahwa bantaran sungai harus bebas dari permukiman.

Selain mengurangi kapasitas daya tampung sungai yang berpotensi banjir, ada kemungkinan terjadi bencana erosi bantaran sungai jika masih terdapat hunian.

Heri menyarankan sungai direvitalisasi karena di sekitar bantaran sungai rawan terjadi banjir dan erosi.

Baca juga: Diduga Pergeseran Tanah, Enam Rumah di Tangsel Retak hingga Ambruk

"Lebih bagus lagi kalau dikombinasikan dengan program normalisasi atau naturalisasi sungai. Kalau hanya imbauan, itu bukan solusi," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengeluarkan peringatan dini soal potensi pergerakan tanah di 10 kecamatan di Ibu Kota.

Baca juga: Pergerakan Tanah Berpotensi Terjadi di 10 Kecamatan di Jakarta, Ini Daftarnya

Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), 10 kecamatan itu terletak di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Di Jakarta Selatan, pergerakan tanah berpotensi terjadi di Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.

"(Potensi pergerakan tanah di) Jakarta Timur meliputi wilayah Kecamatan Kramatjati dan Pasar Rebo," kata Isnawa dalam keterangannya, Minggu (4/12/2022).

(Kompas.com: Muhammad Naufal | Kompas.id: Mis Fransiska Dewi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Ibunda Kenang Anaknya yang Pendiam dan Banyak Teman

Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Ibunda Kenang Anaknya yang Pendiam dan Banyak Teman

Megapolitan
Kisah Perantau dari Pelosok Riau ke Jakarta: Banyak yang Bilang, Hidup di Jakarta Itu Keras

Kisah Perantau dari Pelosok Riau ke Jakarta: Banyak yang Bilang, Hidup di Jakarta Itu Keras

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita di Cikarang, Suami Akui Sayat Bibirnya

Kasus Pembunuhan Wanita di Cikarang, Suami Akui Sayat Bibirnya

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kebakaran di SMAN 6 Jakarta

Polisi Tutup Kasus Kebakaran di SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Teriakan Dasem Saat Temukan Anaknya Tewas dengan Bibir Tersayat di Cikarang

Teriakan Dasem Saat Temukan Anaknya Tewas dengan Bibir Tersayat di Cikarang

Megapolitan
Polisi Sebut Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Satpam SMAN 6 Jakarta

Polisi Sebut Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Satpam SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Suami Telah Mengaku Membunuh ke Ibu Korban

Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Suami Telah Mengaku Membunuh ke Ibu Korban

Megapolitan
Tampil di Acara Istana Berbatik, Pj Gubernur DKI Gunakan Berewok, Topi, dan Batik Bergambar Ondel-ondel

Tampil di Acara Istana Berbatik, Pj Gubernur DKI Gunakan Berewok, Topi, dan Batik Bergambar Ondel-ondel

Megapolitan
Pengendara Mobil Setuju Penerapan Parkir Bertarif Disinsentif

Pengendara Mobil Setuju Penerapan Parkir Bertarif Disinsentif

Megapolitan
Pasar Santa Belum Kenakan Tarif Parkir Disinsentif

Pasar Santa Belum Kenakan Tarif Parkir Disinsentif

Megapolitan
Pemotor Wanita Tabrak Tiang Listrik di Cilodong, Korban Dibawa ke RS

Pemotor Wanita Tabrak Tiang Listrik di Cilodong, Korban Dibawa ke RS

Megapolitan
Cerita Dasem Temukan Anaknya Meninggal dengan Bibir Tersayat...

Cerita Dasem Temukan Anaknya Meninggal dengan Bibir Tersayat...

Megapolitan
Jalan Merdeka Utara Ditutup Imbas Acara Istana Berbatik, Lalu Lintas Padat Merayap

Jalan Merdeka Utara Ditutup Imbas Acara Istana Berbatik, Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Masuk Daftar Tempat Parkir Bertarif Disinsentif, Pasar Santa Masih Berlakukan Harga Normal

Masuk Daftar Tempat Parkir Bertarif Disinsentif, Pasar Santa Masih Berlakukan Harga Normal

Megapolitan
Ahli Herpetologi: Ular Sanca Bertahan di Rumah Kosong karena Suhu Panas atau Baru Menetas

Ahli Herpetologi: Ular Sanca Bertahan di Rumah Kosong karena Suhu Panas atau Baru Menetas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com