JAKARTA, KOMPAS.com - Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, lekat dengan predikat "kampung narkoba".
Stigma itu nyatanya membuat beberapa warga merasakan ditolak perusahaan saat melamar kerja, lantaran bermukim di Kampung Bahari.
Andi (bukan nama sebenarnya), warga Kampung Bahari, mengungkapkan hal tersebut terjadi beberapa waktu lalu.
Kala itu, salah seorang warga melamar ke sebuah perusahaan produksi wadah plastik. Setelah menjalani serangkaian tes, dia dinyatakan gagal hanya karena beralamat di Kampung Bahari.
"Karena viral narkoba itulah jadi mungkin kalau ada warga yang ngelamar, terus PT pada tahu warga Kampung Bahari, pasti enggak dipakai, pasti ditolak," ucap Andi saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/12/2022).
Baca juga: Penyerangan Berulang Saat Kampung Narkoba Bahari Digerebek, Polisi sampai Terluka...
Stigma terhadap Kampung Bahari, kata Andi, merugikan warga lainnya. Apalagi, tak semua warga terlibat dengan bisnis haram tersebut.
"Padahal kan enggak semua orang terlibat narkoba. Pendidikannya juga bagus kok warga Kampung Bahari, rata-rata lulusan SMA banyak," tutur dia.
Meski demikian, sepengetahuannya, hanya ada sejumlah warga yang pernah merasakan ditolak perusahaan karena berasal dari Kampung Bahari. Beberapa di antaranya kini telah mendapatkan pekerjaan lain, sebagai mata pencahariannya.
"Enggak semua sih ditolak. Enggak terlalu banyak, ada sih ada," ungkap Andi.
Baca juga: Kurir Tertangkap Basah Saat Asik Nyabu di Kampung Bahari, Nekat Lompat dari Lantai Dua untuk Kabur
Dalam catatan Kompas.com, Kampung Bahari kerap digerebek polisi dalam kasus peredaran narkoba. Terbaru, polisi menggerebek Kampung Bahari pada Jumat (9/12/2022).
Dari penggerebekan itu, petugas mengamankan barang bukti berupa sabu seberat 13,74 gram.
Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Utara Kompol Slamet Riyanto menyebutkan, pihaknya telah menangkap 12 terduga pelaku penyalahgunaan narkoba yang tertangkap basah sedang asyik nyabu.
"Ada berbagai alat untuk penggunaan sabu, celurit satu buah, kemudian petasan, yang berhasil kami amankan, yang digunakan untuk melakukan penyerangan kepada petugas," kata Slamet saat ditemui Kompas.com di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat.
Baca juga: Peredaran Narkoba di Kampung Bahari, Sosiolog: Sudah Mendarah Daging, bahkan Jadi Mata Pencarian
Selama November 2022, polisi beberapa kali melaporkan hasil penggerebekan di kampung narkoba itu. Mereka mengamankan enam terduga pelaku penyalahgunaan narkoba dan mendapatkan 116,97 gram sabu pada 30 November 2022.
Sebelumnya, pada 21 November 2022, polisi juga mengamankan 2,57 gram sabu dari hasil penggerebekan.
Kemudian, pada 17 November 2022, sebanyak 0,61 gram sabu diamankan dari lima pengguna narkoba di Kampung Bahari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.