Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Coba Pesan Ojol Pukul 21.00 WIB Tujuan Kampung Bahari, Pasti Ditolak..."

Kompas.com - 13/12/2022, 08:08 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, tidak bisa memesan jasa ojek online atau ojol di atas pukul 21.00 WIB.

Pasalnya, para pengemudi disebut takut ditodong oleh warga sekitar. Salah satu warga, Andi (bukan nama sebenarnya), mengatakan, hal itu sangat merugikan mereka saat membutuhkan ojol di malam hari.

"Ya itu karena mereka tahu di situ rawan di Kampung Bahari," ungkap Andi kepada Kompas.com, Senin (12/12/2022).

Apabila di siang hari, lanjut Andi, pengemudi ojol merasa lebih aman lantaran masih banyak warga beraktivitas.

Baca juga: Stigma Kampung Narkoba yang Bikin Warga Kampung Bahari Ditolak Kerja di Perusahaan...

Namun, ketika malam tiba, mereka memblokir semua pesanan dari dan menuju Kampung Bahari.

"Coba aja kalau jam 21.00 WIB atau 22.00 WIB pesan Grab tujuannya Kampung Bahari, pasti enggak mau, pasti ditolak," imbuhnya.

Andi berujar, pengemudi ojol kerap ditodong di wilayah Blok A2. Tak cuma itu, mereka juga sering kali dipalak oleh sebagian warga. Hingga kini, kata Andi, ojol tak lagi mau menerima pesanan dari kampungnya saat malam hari.

"Pokoknya banyaklah di A2 kejahatan itu. Sampai sekarang ojol sudah enggak mau ngangkut penumpang kalau malam," jelas Andi.

Baca juga: Polisi Kembali Obrak-abrik Kampung Bahari, Tangkap Pengguna yang Sedang Asik Nyabu

 

Stigma yang melekat di Kampung Bahari

Dalam catatan Kompas.com, Kampung Bahari kerap digerebek polisi dalam kasus peredaran narkoba. Terbaru, polisi menggerebek Kampung Bahari pada Jumat (9/12/2022).

Dari penggerebekan itu, petugas mengamankan barang bukti berupa sabu seberat 13,74 gram.

Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Utara Kompol Slamet Riyanto menyebutkan, pihaknya telah menangkap 12 terduga pelaku penyalahgunaan narkoba yang tertangkap basah sedang asyik nyabu.

"Ada berbagai alat untuk penggunaan sabu, celurit satu buah, kemudian petasan, yang berhasil kami amankan, yang digunakan untuk melakukan penyerangan kepada petugas," kata Slamet saat ditemui Kompas.com di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat.

Baca juga: Sosiolog: Butuh Pendekatan Non Keamanan untuk Berantas Narkoba di Kampung Bahari

 

Selama November 2022, polisi beberapa kali melaporkan hasil penggerebekan di kampung narkoba itu.

Mereka mengamankan enam terduga pelaku penyalahgunaan narkoba dan mendapatkan 116,97 gram sabu pada 30 November 2022.

Sebelumnya, pada 21 November 2022, polisi juga mengamankan 2,57 gram sabu dari hasil penggerebekan. Kemudian, pada 17 November 2022, sebanyak 0,61 gram sabu diamankan dari lima pengguna narkoba di Kampung Bahari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com