JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan untuk proyek saringan sampah Kali Ciliwung di Jalan TB Simatupang diklaim oleh warga. Lahan itu berada di perbatasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, dengan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Dalam foto yang diterima Kompas.com, terdapat spanduk bertulisan "Tanah Ini Milik Ahli Waris H. Azhari. Dilarang Keras!!! Memasuki Lokasi Ini Dalam Bentuk Kegiatan Apapun Karena Belum Ada Pembayaran" di lokasi.
Terdapat pula surat yang isinya menolak proyek saringan sampah tersebut, ditandatangi oleh Nazarudin selaku perwakilan ahli waris.
"Kami selaku ahli waris berkeberatan atas pekerjaan tersebut yang mana pihak Pemprov (DKI) sampai dengan saat ini belum melaksanakan kewajibannya yaitu memberikan ganti rugi kepada pihak kami," tulis Nazarudin dalam surat itu.
Kompas.com telah meminta izin kepada Nazarudin untuk mengutip surat tersebut.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Seksi Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Yogi Ikhwan menuturkan bahwa lahan itu milik Pemprov DKI yang dipinjamkan ke instansi lain.
"Kalau berdasarkan peta, itu tanahnya Pemprov DKI yang kami pinjamkan untuk Asrama Polri. Jadi Polri bikin asrama ke situ, dipinjamkan," kata Yogi saat dihubungi, Rabu (14/12/2022).
Yogi menyebutkan, siapa pun bisa mengeklaim lahan tersebut. Namun, dia memastikan bahwa pemilik lahan tersebut adalah Pemprov DKI.
"Semuanya bisa mengeklaim. Kamu pasang spanduk juga bisa mengeklaim," sebut Yogi.
Baca juga: Saringan Sampah di CIliwung Bisa Disebut Bisa Hancurkan Sampah Kayu dan Kasur
Pemprov DKI Jakarta sedang membangun saringan sampah Kali Ciliwung yang berada di aliran Kali Ciliwung segmen TB Simatupang.
Gubernur saat itu, Anies Baswedan, menjelaskan bahwa saringan itu bertujuan menampung atau mencegah sampah yang datang dari luar menuju Jakarta.
"Sampah banyak datang justru dari kawasan luar Jakarta, masuk melalui Sungai Ciliwung," ujar Anies di lokasi, 29 September 2022.
Anies menuturkan, anggaran untuk pembangunan saringan sampah itu sebenarnya sudah dianggarkan sejak 2020. Namun, pembangunan terhalang karena pandemi Covid-19.
"Pada waktu itu anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid-19, alhamdullilah sekarang kondisinya sudah lebih baik, anggaran itu kini tersedia dan sekarang dilaksanakan," kata Anies saat itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.