JAKARTA, KOMPAS.com - Kriminolog dari Universitas Budi Luhur Jakarta Nadia Utami Larasati menyebut aksi buang bayi yang terjadi di dua wilayah Bekasi dalam dua minggu terakhir dilatarbelakangi kelahiran yang tidak diinginkan.
Aksi buang bayi yang pertama terjadi di wilayah Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Senin (5/12/2022). Sementara yang kedua terjadi di wilayah Rawalumbu, Kota Bekasi, Selasa (14/12/2022).
"Kalau dari kacamata kriminolog, bisa disimpulkan itu ada anak yang tidak diharapkan. Jadi, kelahirannya memang tidak diharapkan, makanya dibuang oleh orangtuanya," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/12/2022).
Baca juga: Pasangan yang Buang Bayi di Bekasi Sudah 3 Kali Berhubungan Badan, Polisi: Ngakunya Khilaf
Selain itu, kasus yang terjadi di Serang Baru dan Rawalumbu, Bekasi adalah dua contoh yang biasanya terjadi dari hasil hubungan gelap.
Hubungan yang akhirnya menyebabkan kehamilan tak terduga itu membuat seseorang nekat untuk membuang bayinya sendiri.
"Biasanya, kasus pembuangan bayi adalah anak hasil hubungan gelap. Jadi, misalnya ada hubungan seks pra-nikah atau anak hasil perselingkuhan. Belum ada status pernikahan, perselingkuhan, hamil, anak yang lahir kemudian dibuang," katanya.
Baca juga: Sejoli yang Buang Bayi Sendiri di Bekasi Terancam Hukuman di Atas 5 Tahun Penjara
Lebih lanjut, Nadia juga mengatakan bahwa kasus buang bayi terjadi karena ada kaitannya dengan absennya orangtua.
Relasi yang seharusnya dijalin dengan baik antara orangtua dan anak, menyebabkan pelaku, yang mayoritas masih berusia remaja, mencari kebahagiaan dari orang lain yang justru tidak bertanggung jawab.
"Yang bisa dilakukan oleh orangtua adalah mengontrol anaknya tentang apa yang bisa dan tidak bisa dilihat. Kalau anak remaja, orangtua harus bisa tahu kapan anak harus diajak bercerita dan berkomunikasi," pungkas Nadia.
Sebagai informasi, kasus pembuangan bayi terjadi dan dilakukan oleh PS (17) dan MFJ (16).
Sejoli itu ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka setelah diduga kuat membuang bayinya sendiri di samping tembok sekolah pada Senin (5/12/2022) lalu.
Jasad bayi itu pertama ditemukan oleh seorang saksi yang melintas di sekitar area tempat kejadian. Saksi saat itu langsung membawa bayi tersebut ke klinik terdekat.
"Bayi itu langsung dibawa ke klinik bersalin. Namun, setelah dicek oleh bidan, bayi itu sudah tidak bernapas," kata Kapolsek Serang Baru AKP Josman Harianja, Senin (5/12/2022) lalu.
Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Bayi dengan Ari-ari Masih Menempel di Bekasi
Sementara kasus kedua terjadi pada Selasa (13/12/2022) kemarin.
Bayi laki-laki berusia satu hari itu ditemukan di bak kendaraan sampah di Jalan Kobak RT 04 RW 03 Kelurahan Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Lurah Bojong Menteng Hasan Sumalawat mengatakan, penemuan jasad bayi itu bermula ketika ada sekelompok bocah sedang bermain sepak bola di lapangan.
Bola itu pun kemudian melambung dan jatuh di sekitar bak sampah.
"Sekelompok bocah yang hendak mencari bola justru menemukan bayi di dalam bak motor pengangkut sampah," ujar Hasan, Selasa (13/12/2022).
Sekelompok bocah itu pun kemudian melapor ke pihak RT. Pihak RT selanjutnya melaporkan ke Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mengevakuasi jasad bayi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.