JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah nama politikus muda yang pernah dekat dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memutuskan hengkang dari kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Teranyar, Rian Ernest menyatakan ikut menyusul politikus yang sudah mundur terlebih dahulu. Sebelumnya, sudah ada beberapa nama elite PSI yang juga pernah dekat dengan Ahok memilih mundur dari partai yang kini dipimpin oleh Giring Ganesha itu.
Baca juga: Rian Ernest Resmi Mundur, Ini Deretan Politikus Elite yang Pilih Hengkang dari PSI
Pria kelahiran Berlin, Jerman, 24 Oktober 1987 ini memulai perjalanan kariernya dengan menjadi konsultan hukum.
Pada 2009 hingga 2013, Rian bekerja sebagai junior associate bagi Melli Darsa & Co. Pada 2013, Rian juga menjadi associate untuk firma hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners, bagian dari Baker & McKenzie.
Rian kemudian merambah ke dunia politik dengan membantu Anies Baswedan dalam tim transisi Presiden-Wakil Presiden terpilih pada 2014.
Seperti diketahui, Rian Ernest pernah direkrut menjadi staf ahli hukum Ahok pada 2015–2017. Rian mengaku rela meninggalkan pekerjaannya di firma hukum dan menjadi staf Ahok karena faktor Ahok.
Setelah menghabiskan waktu menjadi staf Ahok, Rian kemudian benar-benar total terjun ke dunia politik dan bergabung bersama PSI.
Pada 2019, Rian memutuskan untuk maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI lewat PSI sebagai kendaraan politiknya. Sayangnya, 70 ribu suara yang ia raup tak cukup mampu menggiring Rian untuk melenggang di Senayan.
Baca juga: Rian Ernest, Eks Staf Ahok dan Tim Transisi Jokowi yang Kini Cabut dari PSI
Belum lama ini Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PSI DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar, mengundurkan diri dari PSI pada Senin (5/12/2022).
Keluarnya Michael dari berlambang bunga mawar itu dilandasi adanya perubahan pada partai yang menaunginya sejak lima tahun terakhir.
Karier Michael di dunia politik ia mulai di tahun 2012. Saat itu Michael menjadi asisten kampanye calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok.
Setelah Pasangan Joko Widodo-Ahok terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Michael diangkat sebagai staf pribadi Wakil Gubernur DKI.
Michael mulai terjun ke dunia politik praktis sebagai caleg dari Partai Gerindra, namun sayangnya gagal mendapatkan suara yang cukup untuk mengamankan kursi di DPR.
Setelah itu Michael bergabung dengan PSI di tahun 2015. Kariernya terbilang cukup cemerlang, ia langsung diangkat menjadi Ketua PSI Jakarta Pusat di tahun yang sama.
Baca juga: Mundurnya Michael Victor Sianipar dari PSI di Tengah Isu Kedekatan dengan Anies Baswedan...