Tsamara Amany mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Senin (18/4/2022), melalui video di akun YouTube pribadinya.
Tsamara mengungkapkan bahwa keputusan mundur dari PSI bukan karena ia ingin bergabung ke partai politik lain, tetapi merasa membutuhkan perjalanan baru di luar partai politik.
Sepak terjang Tsamara sebagai politikus muda telah aktif dilakukannya selagi masih berstatus sebagai mahasiswi. Pada 2016, ia juga pernah menjajal pengalaman menjadi staf Ahok.
Waktu itu, Tsamara ikut terlibat dalam berbagai tugas. Salah satunya seperti meningkatkan peringkat izin untuk memulai usaha di dalam survei Bank Dunia hingga simplifikasi perizinan untuk memulai usaha.
Tsamara sendiri pernah blak-blakan menyatakan bahwa dirinya mengagumi sosok Ahok.
Pada 2017 Tsamara bergabung bersama PSI. Saat itu, Tsamara langsung ditunjuk sebagai Ketua DPP Bidang Eksternal pada sejak April 2017.
Baca juga: Akhir Perjalanan Tsamara Amany Bersama PSI...
Sunny Tanuwidjaja telah jauh lebih dulu keluar dari PSI pada 2021. Sempat menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI dan orang yang ikut mendirikan PSI pada 2014 lalu, Sunny memilih mundur lantaran memiliki perbedaan pandangan politik dengan PSI.
Sunny sebelumnya dikenal sebagai orang dekat Ahok. Doktor Ilmu Politik dari Universitas Northern Illionis, Amerika Serikat, itu merupakan staf ahli Ahok sejak 2012, ketika Ahok masih menjabat Wakil Gubernur DKI.
Sebelum menjadi staf ahli, kedekatan keduanya sudah terjalin sejak Ahok masih menjabat sebagai anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar pada 2010.
Sunny ketika itu masih menjadi peneliti di Central for Strategic and International Studies (CSIS). Kala itu, Ahok mengaku banyak berdiskusi dan bertukar pikiran dengan Sunny terkait politik.
Sunny juga tercatat pernah bergabung dengan lembaga kajian dan riset opini publik terkait politik yang didirikan Ahok bernama Center for Democracy and Transparency (CDT). Dia bahkan sempat menjabat sebagai direktur eksekutif CDT.
Baca juga: Profil Sunny Tanuwidjaja, Mantan Staf Ahok yang Mundur dari PSI demi Dukung Anies
Sejak saat itu lah, keduanya semakin dekat hingga Sunny menjadi staf ahli Ahok. Kala itu, Ahok mengaku tak memberi honor ke Sunny, padahal staf ahli lainnya diberi honor antara Rp 10-20 juta per bulan.
(Penulis: Kurnia Sari Aziza, Mita Amalia Hapsari, Singgih Wiryono, Nirmala Maulana Achmad | Editor: Ana Shofiana Syatiri, Ihsanuddin, Nursita Sari, Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Abdul Haris Maulana, Fitria Chusna Farisa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.