Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa Tak Ditemui Anggota DPR, Mahasiswa Tutup Jalan Gatot Subroto

Kompas.com - 15/12/2022, 18:23 WIB
Reza Agustian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa dari berbagai universitas berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2022).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, semakin sore mahasiswa melebarkan barisannya hingga menutup Jalan Gatot Subroto tepat di depan gerbang Gedung DPR/MPR RI.

"Lingkaran besar, lingkaran besar, lingkaran besar," kompak peserta aksi meluaskan barisannya, Kamis.

Baca juga: Mahasiswa Demo di DPR, Tolak KUHP dan Kenang 1.000 Hari Korban Tewas #ReformasiDiKorupsi

Akibatnya, mahasiswa tumpah ruah hingga ke tengah jalan. Arus lalu lintas sebelumnya lancar menjadi tersendat akibat terhalang massa.

Suara klakson dari sepeda motor dan mobil terdengar bising di kawasan kompleks parlemen itu.

Para pengendara sempat diizinkan untuk melintas di jalur Transjakarta agar lalu lintas tidak terhambat.

Namun penutupan jalan oleh mahasiswa itu tak berlangsung lama. Massa aksi kemudian membakar ban bekas dan spanduk-spanduk yang tak digunakan.

Baca juga: Mahasiswa Bentangkan Kertas Putih saat Demo di DPR: Simbol Perlawanan dan Persatuan Penolakan KUHP

Mahasiswa melebarkan barisannya hingga ke jalan karena kecewa tidak ada satu pun anggota DPR yang menemui massa aksi.

"Kami akan menunggu di sini sampai ada anggota DPR yang menemui kami, sepakat kawan-kawan?" Kata orator melalui pengeras suara.

Aksi sore ini diikuti mahasiswa dari berbagai universitas seperti Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Universitas Moestopo, Universitas Esa Unggul, dan lainnya.

Baca juga: Mahasiswa Bentangkan Kertas Putih saat Demo di DPR: Simbol Perlawanan dan Persatuan Penolakan KUHP

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Bayu Satria Utomo mengungkapkan, aksi tersebut digelar menyuarakan penolakan terhadap KUHP yang baru saja disahkan.

"Dengan sahnya RKUHP menjadi KUHP penuh problematika, demokrasi kita telah dibunuh secara fundamental," ucap Bayu.

Selain menolak KUHP, massa dari mahasiswa juga mengenang 1.000 hari jatuhnya korban jiwa akibat demonstrasi #ReformasiDiKorupsi tahun 2019.

"Pemerintah dan DPR tampaknya lupa bahwa ada lima nyawa yang gugur akibat gelombang penolakan RKUHP pada tahun 2019," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com