JAKARTA, KOMPAS.com - Harta kekayaan berlimpah yang dimiliki sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI jadi sorotan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata.
Berdasarkan data dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), Alexander mengatakan bahwa ada pejabat Pemprov DKI yang punya 20-25 bidang tanah.
"Saya enggak habis pikir ketika saya cek LHKPN pejabat ini itu, saya punya akses buka LHPKN seluruh penyelenggara pejabat negara, termasuk pejabat Pemprov DKI," tutur Alexander dalam acara Koordinasi Pencegahan Korupsi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2022).
Baca juga: Banyak Pejabat Pemprov DKI Punya Puluhan Bidang Tanah, Pimpinan KPK: Enggak Habis Pikir
Meski membuat heran, banyaknya bidang tanah yang dimiliki banyak pejabat Pemprov DKI diharapkan Alexander didapat dari uang yang halal.
"Ini banyak saya lihat pejabat Pemprov DKI punya tanah berpuluh bidang, saya enggak tahu. Ini mudah-mudahan dari hasil yang halal. Dia punya usaha apa pun, saya enggak tahu, kan harapannya gitu," tutur Alexander.
Akan tetapi, Alexander mempertanyakan mengapa ada pihak yang mempunyai bidang tanah sebanyak itu.
Menurutnya, tingginya harga tanah pada saat ini diakibatkan para pihak yang menguasai berbidang-bidang tanah.
Baca juga: KPK Tetapkan Wakil Ketua DPRD Jatim Tersangka Suap Alokasi Dana Hibah
Alexander meminta pejabat Pemprov DKI yang hadir dalam acara tersebut agar tidak menumpuk harta masing-masing.
Ia menganggap bahwa hal demikian seperti tidak ada gunanya dan berdampak pada harga tanah.
"Buat apa punya rumah sampai puluhan bidang, tanah puluhan bidang buat apa. Ini yang buat harga tanah mahal sekali karena dikuasi kelompok tertentu, individu tertentu. Dan mohon maaf, kita harus men-set cara pikir kita, jangan menumpuk harta seolah-olah enggak ada habis," jelasnya.
Selain menyoroti tanah dan harta yang dimiliki pejabat Pemprov DKI, Alexander juga menyinggung tingginya penghasilan Kepala Dinas DKI Jakarta.
Baca juga: KPK Tuding Pejabat DKI Punya Harta Melimpah Tapi Tak Wajar, Begini Faktanya..
Menurutnya, saking tingginya penghasilan Kepala Dinas DKI Jakarta membuat iri salah satu Direktur Jenderal (dirjen) di salah satu kementerian.
Meski begitu, Alexander meminta penghasilan Kepala Dinas DKI Jakarta yang tinggi berjalan seiringan dengan kinerja masing-masing.
Terlepas dari tingginya pendapatan ASN di DKI, Alexander menyebut ada pihak di Pemprov DKI yang masih mencari penghasilan tambahan dari proses pengadaan barang dan jasa (PBJ).
Ia pun meminta Inspektorat DKI Jakarta mengawasi pihak-pihak yang mencari penghasilan tambahan ini.
Baca juga: Pimpinan KPK: Dirjen di Kementerian Iri dengan Penghasilan Kepala Dinas DKI
"Kami masih sering mendengar dan mendapat informasi, masih ada yang berupaya untuk mendapat penghasilan tambahan, terutama dalam proses PBJ," ungkap Alexander.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.