JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan jajarannya mengambil bahan baku untuk air bersih dari 13 sungai yang mengalir di DKI Jakarta.
Menurut dia, PAM Jaya hanya mengambil lima persen air dari belasan sungai tersebut.
"Dari sungai, walau pun (ada) 13 (sungai), tapi cuma 5 persennya (yang diambil sebagai bahan baku air bersih)," tutur Arief di Marunda Kepu, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022).
Baca juga: PAM Jaya Akui Penyaluran Air Bersih di Jakarta Baru 66 Persen
Ia menyebutkan PAM Jaya hanya mengambil lima persen karena hendak menjaga ekologi belasan sungai yang mengalir di Ibu Kota itu.
Menurut Arief, sedikitnya bahan baku yang diambil dari sungai itu tidak berkaitan dengan pencemaran yang terjadi di 13 sungai tersebut.
PAM Jaya memprioritaskan mengambil bahan baku dari sumbernya, yakni Waduk Jati Luhur 1, Waduk Karian.
"(Sumber bahan baku dari) Waduk Jati Luhur 1 (dan) Karian, itu sumber-sumbernya," sebut Arief.
Baca juga: Di Hadapan Ratusan Karyawan Eks Mitra, Dirut PAM Jaya: Tidak Boleh Lagi Swasta Kelola Air di Jakarta
Ia menambahkan penyaluran air bersih di DKI Jakarta hingga saat ini baru mencapai 66 persen.
Kata dia, kapasitas air yang disalurkan per detik saat ini mencapai sekitar 20.500 liter.
"(Penyaluran air bersih di Ibu Kota) sekarang udah 66 persen. Kapasitasnya (air yang disalurkan) sudah di 20.500-an liter per second (LPS)," ucap Arief.
Arief mengungkapkan, untuk menyalurkan air bersih hingga ke seluruh wilayah Ibu Kota, PAM Jaya berencana menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.
Baca juga: PAM Jaya Siapkan Tandon untuk Atasi Krisis Air Bersih di 9 Wilayah Jakbar dan Jakut
Bentuk kerja sama ini berupa government to government (G to G).
Menurut dia, PAM Jaya tengah berupaya mempercepat kerja sama tersebut.
"Kami juga akan bekerja sama dengan Kota Tangerang dan Insya Allah juga dengan Kabupaten Tangerang untuk menambah asupan lagi air yang akan kami coba beli dari sana," urai Arief.
"Ini kami, PAM Jaya, minta G to G dipercepat, nanti airnya juga bisa kita ambil," sambung dia.
Baca juga: Ada 2 Opsi Uji Coba Sistem One Way di Jalan Viktor Tangsel pada 20-24 Desember 2022
Dalam kesempatan itu, ia menekankan, PAM Jaya tidak akan menunggu hingga 2030 untuk menyalurkan air ke seluruh penjuru Ibu Kota.
"Jadi, kami tidak mau menunggu sampai 2030. Kami tetap gerilya mencari air di mana pun, kemudian kami bisa pipanisasikan," tutur Arief.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.