JAKARTA, KOMPAS.com - Diah (52) merupakan salah satu warga Jalan Manggarai Utara II, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, yang menjadi korban kebakaran.
Selain Rumah Diah, sejumlah rumah semipermanen di kiri dan kanannya yang berada di Jalan Manggarai Utara II dilalap si jago merah, Sabtu (17/12/2022).
Diah bercerita, pada akhir pekan, dia sejatinya jarang berada di rumah kontrakannya tersebut.
Di kontrakan berukuran 3x3 meter, Sabtu kemarin, Diah menghabiskan waktu bersama putra bungsunya yang berusia 14 tahun.
"Biasanya aku enggak pernah ada di rumah. Selalu keluar kota, Bogor atau Bekasi," tuturnya saat ditemui di tempat pengungsian korban, Minggu (18/12/2022).
"Tapi pada saat itu, siang, saya di rumah. Ada anak saya juga, tumben anak saya enggak kelayapan," sambung dia.
Diah mengaku, usai shalat ashar, putra bungsunya meminta pergi dari kontrakan itu.
"Anakku sempat ngomong memang, 'Mah, pindah Bekasi yuk, kayaknya suasananya enggak enak. Hawanya Jakarta sudah panas'," ucap Diah menirukan perkataan sang anak.
Tidak begitu lama, suara sambaran petir terdengar hingga kontrakannya yang berada di lantai dua.
Dalam hitungan detik, tetangga-tetangga Diah berteriak bahwa kebakaran telah terjadi.
Ia tidak langsung keluar dari kontrakannya. Saat itu juga, Diah memikirkan barang apa yang bisa dibawa.
Dia lalu meraih surat-surat berharga yang terletak di sebuah tas.
"Langsung, enggak lama (terdengar) bunyi 'jedar', gitu, kilatan petir itu. Hitungan detik, pada teriak 'turun-turun, kebakaran'. Dari situ turun semuanya," tutur Diah.
"Saya enggak langsung turun. Kebetulan aku gantung berkas-berkas surat penting di tas, di pojokan. Hanya itu yang aku ambil, langsung aku turun," ucap Diah.
Karena api yang menyambar dengan cepat, ia tidak kepikiran untuk menyelamatkan barang-barang pribadi lain.