JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bocah berusia enam tahun (MA) di Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, menjadi korban penculikan yang diketahui dilakukan oleh seorang pemulung (Y).
Peristiwa penculikan tersebut terjadi pada Rabu (7/12/2022). Hingga berita ini ditayangkan, korban dan pelaku belum diketahui keberadaannya.
Polisi mengaku baru mendapatkan satu kamera CCTV yang mejadi petunjuk kasus penculikan anak berusia 6 tahun menggunakan bajaj.
Baca juga: Kronologi Bocah 6 Tahun Diculik Pemulung di Gunung Sahari
Dalam video tampak pria yang mengenakan pakaian dan topi serba hitam mendekati korban. Kemudian, pelaku memegang tangan korban dan menariknya masuk masuk ke dalam bajaj.
Setelah bocah yang mengenakan pakaian putih itu masuk ke dalam bajaj, pelaku segera bergegas pergi dengan bajaj tersebut.
Sudah berselang 13 hari sejak kejadian, anak bernama Malika itu belum juga ditemukan oleh masyarakat maupun kepolisian. Sang ibu bernama Oni khawatir anaknya itu diperlakukan tidak baik.
Oni mengatakan anaknya itu semula diketahui hendak membeli ikan dan ayam goreng. Namun, sejak kepergiannya saat itu Malika tak kunjung kembali.
Oni bersama suami pun berupaya mencari buah hatinya itu di kawasan Gunung Sahari, Pangeran Jayakarta, Mangga Dua, Juanda, hingga pinggiran kali.
"Kami cari, muter-muter sampai jam 04.00 subuh, tapi belum ketemu juga," tutur Oni seperti dilansir Kompas TV, dikutip Selasa (20/12/2022).
Baca juga: Polisi Kehilangan Jejak Penculik Bocah 6 Tahun di Gunung Sahari
Berdasarkan pengakuan orang terdekat, kata Oni, Malika memang kerap berjalan sendiri dan menaiki gerobak orang lain. Saat ini, Oni mengaku mengharapkan keselamatan pada anaknya itu.
"Saya ingin anak saya pulang. Apapun keadaannya saya akan tetap mencari, dengan apapun saya tetap mencari agar anak saya pulang. Saya tidak terima anak saya diapa-apain," tutur Oni dengan isak tangis.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin, mengataka telah memeriksa sopir bajaj. Namun, sopir bajaj tak menyadari peristiwa memaksa anak 6 tahun ke dalam bajajnya adalah aksi penculikan.
"Sopir bajaj enggak tau ini (pelaku) siapa. Dikiranya ya orangtua dan anak. Mereka (penculik dan korban) lalu turun di tengah jalan," ungkap dia.
Baca juga: Penculik Bocah 6 Tahun di Gunung Sahari Sering Berikan Mainan dan Makanan ke Anak-anak
Penyidik juga telah menelusuri tempat dan jalan di mana terduga penculik itu turun berdasarkan keterangan sopir bajaj. Tetapi tak banyak informasi yang bisa didapatkan dari penelusuran itu.
"Telusuri jalur mana yang dilalui karena identitas terduga pelaku tidak jelas, nomor handphone tidak dimiliki, pekerja apa tidak jelas. Makanya masih terus kami kembangkan," tutur dia.
(Penulis: Reza Agustian | Editor: Fabian Januarius Kuwado)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.