Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2022, 15:45 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kasus kematian akibat Covid-19 masih terjadi di Jakarta. Masyarakat diminta segera mendapatkan vaksinasi untuk mencegah risiko buruk terjadi.
 
Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama kepada Kompas.com, Selasa (20/12/2022).

Menurut Ngabila, vaksinasi terbukti cara paling efektif mencegah kematian Covid-19.

“Dari data DKI Jakarta sepanjang tahun 2022, semakin lengkap vaksinasi (Covid-19), tingkat perlindungan dan mencegah keparahan, serta kematian semakin tinggi,” ujarnya.

“Belum vaksin sama sekali meningkatkan risiko dirawat di rumah sakit 3 kali lipat,” tambah dia.

Baca juga: Jakarta Catat 27 Kematian akibat Covid-19 dalam Seminggu, Epidemiolog: Jangan Lalai

Ia menyebutkan, terdapat 27 kasus kematian akibat Covid-19 di Ibu Kota dalam seminggu terakhir.

Berdasarkan data kematian Covid-19 sepanjang tahun 2022 di Jakarta, ditemukan beberapa fakta menarik terkait efektivitas vaksin dengan tingkat kematian pasien.

Pertama, sekitar 40 persen pasien yang meninggal dunia saat terinfeksi Covid-19 merupakan mereka yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19 sama sekali.

Selanjutnya, 15 persen pasien meninggal dunia akibat Covid-19 adalah mereka yang sudah divaksin Covid-19 tetapi hanya dosis 1, dan 35 persen mereka yang mendapatkan vaksin dosis 2.

Sementara,10 persen pasien meninggal akibat Covid-19 sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis 3 atau booster pertama.

Baca juga: Bos Perusahaan Swasta Pukuli Anak Kandung di Apartemen Jaksel, Istri Sebarkan Video dan Lapor Polisi

Sebaliknya, kata Ngabila, dengan mendapatkan vaikasinasi justru akan kuat imunitasnya dalam berperang melawan virus corona yang masuk ke dalam tubuh.

Jika seseorang mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis 1, maka itu akan melindungi dirinya 1,5 kali dari risiko kematian saat terinfeksi virus corona, daripada orang-orang yang tidak divaksin.

Begitupun, jika seseorang mendapatkan vaksinasi Covid-19 3 dosis, maka itu akan melindungi dirinya 2 kali lebih kuat dari kelompok orang-orang yang belum pernah divaksin sama sekali.

“Dan vaksinasi 3 melindungi kematian 4,5 ketimbang yang tidak vaksinasi,” ucap dia.

Selain itu, sesuai dengan Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta tahun 2021 bahwa semua yang dilakukan vaksinasi Covid-19 akan sekaligus dilakukan skrining penyakit tidak menular, untuk meningkatkan pencegahan risiko kematian jika suatu saat terinfeksi.

Baca juga: Polisi Sebut Jejak Terakhir Penculikan Malika Ada di Stasiun Kota

Pihak berwenang dalam hal ini juga akan melakukan skrining terhadap penyakit menular seperti Tuberkulosis dan HIV/AIDS yang termasuk dalam 10 komorbid terbanyak pemicu kematian pada pasien dengan Covid-19.

“Kalau kita mau bertahan hidup, kita mau orang tersayang kita juga sehat dan panjang umur, lakukan vaksinasi lengkap segera,” kata Ngabila.

“Utamanya yang usia 40 tahun ke atas atau dengan komorbid, karena mereka berpeluang besar untuk meninggal (akibat infeksi Covid-19),” tambah dia.

Ngabila juga mengingatkan masyarakat untuk selalu patuh dan disiplin protokol kesehatan di mana pun berada, guna menjaga diri sendiri dan orang-orang lain di sekitar kita dari risiko penularan Covid-19.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pekan Ini, Polda Metro Minta Keterangan Ahli Terkait Kasus Rumah Produksi Film Dewasa

Pekan Ini, Polda Metro Minta Keterangan Ahli Terkait Kasus Rumah Produksi Film Dewasa

Megapolitan
Tertangkapnya 13 Pelaku Pungli Sopir Truk di Babelan, Kerap Minta Uang hingga Rp 10.000 untuk Sekali Melintas

Tertangkapnya 13 Pelaku Pungli Sopir Truk di Babelan, Kerap Minta Uang hingga Rp 10.000 untuk Sekali Melintas

Megapolitan
Tembok yang Sedang Dihancurkan Roboh, Timpa Permukiman Warga di Duren Sawit

Tembok yang Sedang Dihancurkan Roboh, Timpa Permukiman Warga di Duren Sawit

Megapolitan
Selain Rusak Lapak di Pasar Kutabumi, Kelompok OTK Juga Jarah Dagangan Penjual

Selain Rusak Lapak di Pasar Kutabumi, Kelompok OTK Juga Jarah Dagangan Penjual

Megapolitan
Anggota DPRD DKI Usul Ganjil Genap Diperluas ke Jalan yang Dilintasi LRT Jabodebek

Anggota DPRD DKI Usul Ganjil Genap Diperluas ke Jalan yang Dilintasi LRT Jabodebek

Megapolitan
Dinas LH DKI Sebut KLHK Bakal Buat Aturan Standardisasi Alat Pengukur Kualitas Udara

Dinas LH DKI Sebut KLHK Bakal Buat Aturan Standardisasi Alat Pengukur Kualitas Udara

Megapolitan
Bentrok di Pasar Kutabumi Dipicu Kekesalan Pedagang karena Lapaknya Ingin Dibongkar Ormas

Bentrok di Pasar Kutabumi Dipicu Kekesalan Pedagang karena Lapaknya Ingin Dibongkar Ormas

Megapolitan
Masih Tuntut Hak Tinggal di KSB, Warga Kampung Bayam: ke Rusun Nagrak Hanya Sementara

Masih Tuntut Hak Tinggal di KSB, Warga Kampung Bayam: ke Rusun Nagrak Hanya Sementara

Megapolitan
Agar Anak Tak Terjebak Prostitusi 'Online', KPAI: Orangtua Harus Ukur Sendiri Kedekatan Batin dengan Sang Buah Hati

Agar Anak Tak Terjebak Prostitusi "Online", KPAI: Orangtua Harus Ukur Sendiri Kedekatan Batin dengan Sang Buah Hati

Megapolitan
Polisi Belum Berhasil Temukan Alamat 2 Wanita Pemeran Film Dewasa, Ini Alasannya

Polisi Belum Berhasil Temukan Alamat 2 Wanita Pemeran Film Dewasa, Ini Alasannya

Megapolitan
Puslabfor Diminta Bantu Identifikasi Penyebab Rumah di Rawamangun Terbakar

Puslabfor Diminta Bantu Identifikasi Penyebab Rumah di Rawamangun Terbakar

Megapolitan
Jelang Tuntutan Kasus Pembunuhan Berencana, Wowon Dkk Tak Pernah Dapat Dukungan Keluarga

Jelang Tuntutan Kasus Pembunuhan Berencana, Wowon Dkk Tak Pernah Dapat Dukungan Keluarga

Megapolitan
Malangnya Pasutri di Gambir: Ditusuk Adik Ipar Saat Tagih Utang Rp 300 Ribu dan Tak Bisa Bayar Biaya RS Rp 30 Juta

Malangnya Pasutri di Gambir: Ditusuk Adik Ipar Saat Tagih Utang Rp 300 Ribu dan Tak Bisa Bayar Biaya RS Rp 30 Juta

Megapolitan
Satu Pemeran Film Dewasa Diperiksa Hari Ini, Polisi Cecar 40 Pertanyaan

Satu Pemeran Film Dewasa Diperiksa Hari Ini, Polisi Cecar 40 Pertanyaan

Megapolitan
Heru Budi Klaim Warga Kampung Bayam Mau Direlokasi, tetapi Minta Sejumlah Syarat

Heru Budi Klaim Warga Kampung Bayam Mau Direlokasi, tetapi Minta Sejumlah Syarat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com