Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Mobil di Bekasi Terhambat Pintu Tol hingga Gagal Kabur, Berujung Tewas Dikeroyok Massa

Kompas.com - 20/12/2022, 21:31 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang maling mobil berinisial K tewas dikeroyok massa. Ia tewas ketika gagal kabur saat komplotannya membawa lari mobil Avanza di Jalan Mawar Raya, Jatimulya, Tambun Selatan pada Selasa (20/12/2022) dini hari.

Sang pemilik mobil yakni Irfan Rohmana (32) mengatakan, pelaku ditangkap warga setelah terhambat pintu Tol Bekasi Timur 2.

"Dia (pelaku) sudah kabur, mau masuk pintu Tol Bekasi Timur 2 arah Jakarta," ujar Irfan kepada awak media, Selasa (20/12/2022).

Sementara pelaku ditangkap, komplotannya justru berhasil kabur setelah masuk ke akses tol Bekasi Timur lebih awal.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Pemprov DKI Hibahkan Ratusan Milyar untuk Depok, Bogor, dan Bekasi Demi Cegah Banjir

"Sudah keburu ketutup palang tol. Akhirnya ada warga yang ikut kejar pelaku, langsung buka pintu mobil dan cabut kunci mobilnya," tutur Irfan.

K yang tertangkap warga, langsung menjadi bulan-bulanan saat itu juga.

Adapun peristiwa tewasnya K bermula saat mobil milik Irfan dicuri. Pencurian itu terjadi saat ia sedang merokok di ruang tamu dan hendak masuk ke kamarnya.

"Saya masih merokok, terus adik saya keluar kamar. Enggak lama kemudian dia masuk. Lalu saya juga masuk ke kamar, ternyata ada bunyi mobil," ujarnya.

Irfan semula mengira adiknya yang membawa mobil. Namun, karena merasa ada sesuatu yang janggal, dia langsung mengecek keberadaan mobilnya tersebut.

Baca juga: Bos Perusahaan Swasta Pukuli Anaknya di Apartemen, Pelaku Emosi karena Korban Main Game Online Saat PJJ

Korban pun kaget ketika melihat ke luar, mobilnya sudah pergi menjauh ke arah jalan raya.

"Saya langsung keluar teriak maling. Posisi mobil sudah mau ke jalan besar. Saya lompat pagar dan kejar pakai motor yang dipinjamkan orang keamanan," jelasnya.

Irfan mengatakan, saat itu terlihat Toyota Calya yang berjalan beriringan dengan Avanza miliknya yang dibawa kabur.

Pengemudi Toyota Calya, menurut Irfan, masih bagian komplotan pencuri Avanza putih miliknya.

Sebab, saat mengejar Avanza putih miliknya yang dibawa kabur, laju motor yang dikendarai Irfan selalu dihalang-halangi Toyota Calya yang dikemudikan K.

Baca juga: Polisi Sebut Jejak Terakhir Penculikan Malika Ada di Stasiun Kota

Usai K ditangkap dan tewas akibat bulan-bulanan massa, Irfan pun langsung dibawa ke kantor polisi. Di sana, ia sempat dimintai keterangan mengenai soal tewasnya K.

"Saya juga sempat dibawa ke Polsek, diperiksa. Ditanya bagaimana tersangka bisa meninggal, saya bilang, 'Saya enggak tahu, orang berangkat ke pasar lewat sini, orang pulang dari masjid juga lewat sini'. Saya bilang gitu. Jadi, ya saya enggak bilang apa-apa," ujar Irfan.

Irfan menyebutkan bahwa dirinya kini telah melaporkan peristiwa pencurian mobilnya. Saat ini polisi juga telah membawa jenazah K ke RSUD Kabupaten Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com