Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim PT Transjakarta soal Bus-bus Hanya Terparkir di Pul, Bukan Terbengkalai tapi Dioperasikan Berkala...

Kompas.com - 22/12/2022, 08:31 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Area parkir bus tampak dijaga oleh dua petugas agar tetap steril dari pihak tak berkepentingan.

Kedua petugas itu tak mengizinkan pihak mana pun untuk masuk, kecuali membawa surat resmi.

Baca juga: Bantah Puluhan Bus di Terminal Pinang Ranti Mangkrak, PT Transjakarta: Beroperasi Sesuai Jadwal

Meski begitu, orang yang datang ke sana masih bisa melihat area lain, seperti sisi kanan area parkir bus yang terdapat pit untuk mengecek mesin kendaraan.

Bus yang terparkir di area depan tersebut tampak berjejeran rapi. Beberapa petugas area pit tampak sibuk mengecek kondisi bus-bus itu.

Namun, kondisi berbeda terlihat ketika menelusuri trotoar di Jalan Perintis Kemerdekaan. Dari area trotoar, terlihat ada beberapa bus yang diparkirkan menghadap ke jalan raya.

Bodi bus-bus tersebut tertutup seng pembatas area pul yang penuh coretan vandalisme. Namun, bagian atap bus masih terlihat. Warna atap bus-bus tersebut terlihat sedikit luntur.

Penjelasan PT Transjakarta

Direktur Operasi dan Keselamatan PT TransJakarta Yoga Adiwinarto pun buka suara soal kondisi bus-bus tersebut.

Yoga menyebutkan, bus-bus itu diparkir di pul karena rute transjakarta belum kembali beroperasi semuanya buntut pandemi Covid-19.

Sejak pandemi Covid-19, rute perjalanan bus transjakarta memang dikurangi.

"Memang di 2020 awal, pertengahan Covid-19, lalu 2021, masih banyak rute-rute belum kembali beroperasi," sebut Yoga di Jakarta Timur, Rabu (21/12/2022).

Oleh sebab itu, penggunaan bus transjakarta pun tidak maksimal.

Baca juga: Menengok Puluhan Bus Transjakarta yang Terparkir di Terminal Pinang Ranti

Yoga memerinci, hingga saat ini, baru ada 210 rute bus transjakarta yang kembali beroperasi. Kondisi ini berbeda dengan sebelum pandemi Covid-19 melanda.

"Sebelum pandemi, ada 264 (rute). Jadi, masih banyak rute-rute yang memang belum kami buka," jelas Yoga.

Lebih lanjut, Yoga menyebutkan bahwa bus-bus itu tidak terbengkalai, melainkan dioperasikan secara berkala. Tujuannya agar tetap berfungsi dengan baik.

"Misalnya, ada 100 bus yang kami punya, nah hanya 40 yang akan beroperasi. Tapi, itu bergiliran. Jadi, bus nomor 1-40 akan berjalan selama satu bulan, bulan berikutnya kami jalankan bus nomor 41-80," sebut Yoga.

"Berikutnya, dipindahkan lagi. Jadi, berotasi. Kalau memang kesannya ada yang tidak jalan berbulan-bulan, itu salah," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com