Baca juga: Tak Mau Sebut Lelang Jabatan, Anies Gunakan Istilah Open Promotion
Ketika itu Anies berdalih tentang penggantian istilah lelang jabatan dengan promosi terbuka.
Menurutnya, lelang jabatan terkesan yang membayar dengan harga atau biaya terkecil seperti pelelangan.
Meski begitu, istilah lelang jabatan tetap dipakai pada masa pemerintahan Anies hingga masa akhir jabatannya.
Berdasarkan catatan Kompas.com pada era pemerintahan Gubernur DKI Anies Baswedan, Pemprov DKI sempat melelang jabatan untuk mengisi kekosong jabatan eselon II.
Baca juga: Lelang Jabatan tetapi Sepi Peminat di Pemprov DKI
Sejumlah jabatan bahkan tidak hanya berstatus kosong, tetapi juga sepi peminat dalam lelang jabatan yang diselenggarakan Pemprov DKI Jakarta.
Posisi untuk Asisten Daerah bagi Kesejahteraan Rakyat (Asda Kesra) misalnya telah dilelang bersama 16 jabatan eselon II lainnya yang dibuka 14 April 2021.
Sayangnya, lelang jabatan Asda Kesra akhirnya dibatalkan karena sepi peminat.
Banyaknya PNS yang enggan mengikuti seleksi terbuka ini membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencak-mencak.
Pada 10 Mei 2021, dia memperingati ratusan PNS yang enggan mengikuti seleksi karena tidak mematuhi perintah atasan dengan mengabaikan proses seleksi tersebut.
Akan tetapi, Anies menolak disebut marah-marah terhadap 239 pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta yang tidak mendaftar dalam lelang jabatan eselon II.
Baca juga: Fraksi PDI-P Duga Ratusan PNS DKI Ogah Ikut Lelang Jabatan karena TGUPP Bentukan Anies Dominan
Dia mengatakan hanya menegur mereka lantaran 239 PNS tersebut tidak ikut mendaftar lelang jabatan dan mengabaikan instruksi dari Sekretaris Daerah.
"Justru mereka diharuskan daftar biar (pejabat eselon II) kita banyak yang baru-baru. Jadi, karena itulah (mereka) ditegur, dan bukan marah-marah, ditegur!" kata Anies dalam rekaman suara diterima Kompas.com, Rabu (19/5/2021).