JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono turut melayat ke rumah duka Budayawan Betawi Ridwan Saidi di Jalan Merak II, Bintaro Sektor 1, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (25/12/2022) siang.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Heru tiba di rumah duka Ridwan sekitar pukul 14.05 WIB.
Heru datang mengenakan mobil Toyota Innova berwarna hitam. Ia didampingi Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata Marullah Matali.
Heru tampak mengenakan baju koko berwarna putih putih dan peci serta celana berwarna hitam saat melayat.
Baca juga: Kenang Ridwan Saidi, Muzani: Sosok yang Menguasai Tiap Episode Sejarah Perjalanan Bangsa...
Setelah berjabat tangan dengan pelayat yang datang lebih awal, Heru masuk ke rumah duka.
Tak lebih dari 30 menit, Heru kembali keluar dan meninggalkan rumah duka Ridwan Saidi.
Adapun Ridwan menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, karena sakit yang diderita.
Untuk diketahui, Ridwan lahir pada 2 Juli 1942 di Gang Arab Nomor 20, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Ridwan adalah anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Abdurrahim dan Muhaya, ketiga kakaknya adalah perempuan semua.
Baca juga: Merasa Kehilangan, Fadli Zon Bagikan Foto Ridwan Saidi Saat Terbaring Koma
Ia menikahi Yahma Wisnani, seorang wanita kelahiran Minang, Sumatera Barat, pada 1977.
Pasangan ini dikaruniai lima orang anak, yakni Syarifah Jihan Marina, Syarif Razvi, Rifat Najmi, Ferhat Afkar, dan Shahin Maulana.
Ridwan memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada 1976.
Semasa kuliah ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan berhasil menjadi Ketua Umum PBHMI 1974-1976.
Ridwan kemudian menjadi caleg PPP pada Pemilu 1977. Ia pun terpilih sebagai anggota DPR dari PPP.
Baca juga: Profil Ridwan Saidi, Budayawan Betawi yang Telah Berpulang
Ketika Ridwan sudah tidak aktif lagi dalam dunia perpolitikan nasional selepas menjabat anggota DPR pada 1987, ia memfokuskan diri mengamati masalah-masalah kebudayaan Betawi.
Namun, Ridwan seperti yang ia katakan, "saya tidak pernah masuk ke dalam organisasi etnik Betawi, karena tidak memiliki kejelasan apa yang mereka perjuangkan".
Ridwan juga tidak memiliki hasrat untuk berkecimpung di dalam struktur pemerintahan DKI Jakarta, khususnya Badan Musyawarah (Bamus) Betawi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.