Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditodong Pisau oleh Pengemudi Pajero di Kelapa Gading, Korban: Anak Saya Ketakutan

Kompas.com - 26/12/2022, 19:54 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban berinisial R (33) yang ditodong pisau oleh pengemudi Pajero di Kelapa Gading, Jakarta Utara mengatakan buah hatinya sempat ketakutan.

Insiden pada Minggu (25/12/2022) malam itu membuat anaknya yang baru berusia 1 tahun 2 bulan langsung memeluk sang ibu yang duduk di kursi penumpang.

"Anak saya ketakutan, langsung peluk istri saya. Maksudnya kayak ngumpet gitu karena anak saya masih 1 tahun 2 bulan," ungkap R saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/12/2022).

Baca juga: Pengemudi Pajero Todongkan Pisau di Kelapa Gading, Diduga Karena Tak Diberi Jalan

"Kalau dengar klakson-klakson gitu kan pasti anak kecil merasa terintimidasi, dan dia nodong itu memang dari sisi kiri jadi benar-benar di sisi anak dan istri saya," sambung dia.

R menuturkan, pelaku yang belum diketahui identitasnya itu tak sampai melukai dia maupun anggota keluarganya.

Namun, R berpandangan insiden penodongan pisau itu sebagai tindakan intimidasi dan pengancaman.

Bahkan, mobil yang dikendarai R sedikit penyok usai diserempet oleh pengemudi Pajero tersebut.

Sejauh ini R telah dipanggil oleh pihak kepolisian guna membuat laporan kejadian tersebut.

Baca juga: Pengemudi Pajero Todongkan Pisau di Kelapa Gading, Korban: Dia Coba Menyerobot dan Ikuti Saya

"Kalau melapor secara resmi belum, cuma nanti saya 13.00 WIB sudah dihubungi Ipda Arif dari Polsek Kelapa Gading, saya diminta untuk ke sana bikin laporan," jelas R.

Di sisi lain, Kompas.com telah beberapa kali menghubungi Kapolsek Kelapa Gading Komisaris Vokky Sagala. Akan tetapi, hingga berita ini ditayangkan masih belum ada pernyataan yang dilontarkannya.

Adapun insiden penodongan pisau bermula pada Minggu sekitar pukul 21.50 WIB.

Korban langsung mengunggah kejadian yang dialaminya melalui akun Instagram-nya. Video itu lantas viral di media sosial.

Baca juga: Korban Khawatirkan Kondisi Psikis Anaknya Usai Ditodong Pisau Pengemudi Pajero di Kelapa Gading

"Plat QH pada umumnya dipakai untuk anggota TNI/kepolisian sama seperti plat RFP, QZ. Tapi bukan berarti dipakai buat nodong senjata tajam Bos, sangat disayangkan nodongnya ke arah anak dan istri saya," tulis R dalam unggahan di akunnya.

Kejadian ini terjadi saat R bersama keluarganya berada di ruas jalan di depan Mall of Indonesia (MOI). Mobil yang dikendarainya berada di jalur dua, sedangkan mobil pelaku di jalur tiga.

"Bapak yang satunya lagi, itu yang nodong saya ini di jalur yang ketiga di jalur yang untuk nyerobot," ujar R.

"Dari situ dia berusaha untuk menyerobot mobil saya tapi enggak dapat karena saya udah kasih mobil depannya dia untuk masuk jadi gantian, habis itu saya, habis itu dia (pelaku) tapi bapak ini enggak mau," lanjut dia.

Baca juga: Pengemudi Pajero Sport yang Tabrak Pejalan Kaki di Bekasi Jadi Tersangka

Setelah upaya untuk mendahului mobil R tak berhasil, pelaku lantas berada di belakangnya. Menurut pengakuan R, mobil Pajero itu mengikutinya dari belakang.

"Saya mau ke kiri karena dia nge-dim diikutin ke kiri, saya ke kanan dia ikutin ke kanan," imbuh R.

Ketika tepat berada di bundaran Jalan Boulevard Kelapa Gading, mobil milik R melambat lantaran kondisi yang ramai. Di sinilah terjadi aksi penodongan menggunakan pisau oleh pelaku.

"Pas di bunderan Boulevard itu kan mau enggak mau kami memperlambat kendaraan, karena ramai nah di situ kejadiannya dia udah mulai nodongin pisau," ucap R.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com