JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, berpandangan sebanyak apapun pompa di Jakarta tidak akan mampu menguras air banjir rob di pesisir Jakarta.
Terlebih, kata Nirwono, kondisi tersebut akan lebih parah apabila terjadi hujan lebat dan banjir besar di Jakarta.
Seperti diketahui, wilayah pesisir utara Jakarta, termasuk gugusan Kepulauan Seribu, berpotensi dilanda banjir rob, angin kencang, dan gelombang tinggi, di sepanjang sisa akhir tahun ini hingga awal tahun depan.
"Pemprov DKI harus melakukan restorasi kawasan pesisir pantai utara Jakarta untuk mengatasi banjir rob, abrasi pantai, intrusi air laut, dan mengantisipasi ancaman tenggelam dan terjangan tsunami," tutur Nirwono, kepada Kompas.com, Selasa (27/12/2022).
Baca juga: Pengamat: Sebanyak Apapun Pompa Air Tak Akan Mampu Atasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta
Begitu juga dengan pembangunan tanggul. Nirwono memandang keberadaan tanggul (raksasa) pun tidak akan mampu mencegah banjir rob di pesisir Jakarta.
Menurut Nirwono, keberadaan tanggul dan pompa hanya bersifat sementara dalam mengatasi banjir rob. Untuk mengatasi banjir rob, kata dia, Pemprov DKI yakni membebaskan lahan sejauh 500 meter dari pantai ke daratan.
"(Kawasan itu) bebas bangunan dan permukiman atau merelokasi permukiman warga ke rusunawa (rumah susun sederhan sewa) terdekat," kata dia.
Tak hanya itu, Nirwono menyebutkan kawasan pesisir itu juga perlu dihijaukan atau reforestasi hutan mangrove sebagai benteng alami yang ramah lingkungan.
"Ketimbang tanggul beton yang mahal, baik itu biaya pembangunan, pemeliharaan, peninggian sesuai kenaik air laut, dan tidak berkelanjutan," kata Nirwono.
Di samping itu, Nirwono memandang hutan mangrove semakin lebar semakin baik untuk meredam banjir rob, mencegah abrasi pantai dan intrusi air luat, serta meredam tsunami.
"Untuk jangka panjang lebih baik reforestasi mangrove karena semakin lama hutannya meluas dan membesar sehingga mampu memitigasi bencana banjir rob," kata Nirwono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.