Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Potensi Cuaca Ekstrem pada Akhir Tahun, Dokter Imbau Warga Tetap Berada di Rumah

Kompas.com - 29/12/2022, 09:30 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mengantisipasi cuaca ekstrem pada akhir tahun 2022, warga diimbau untuk liburan di rumah saja atau dekat rumah (staycation).

Imbauan itu disampaikan oleh Pendiri komunitas Partner Sehatku, dr Mutiara Lirendra, dalam kanal Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Kalau memungkinkan untuk di rumah atau 'staycation' aja lebih baik, tapi kalau harus bepergian tetap berhati-hati dan hindari wisata alam," kata Mutiara, dilansir dari Antara, Kamis (29/12/2022).

Bagi warga yang berencana liburan, Mutiara mengingatkan agar menghindari bepergian ke lokasi wisata alam jika ada prediksi cuaca buruk atau ekstrem.

Baca juga: Ada Potensi Cuaca Ekstrem dan Banjir, Warga Diimbau Waspada tapi Tak Panik

Sebelumnya, Pusat Riset Iklim dan Atmosfir, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan potensi cuaca ekstrem, banjir besar, dan badai pada penghujung tahun 2022.

Karena itu, warga diminta menjaga kesehatan dengan menghabiskan waktu di rumah selama liburan demi keamanan bersama.

Sementara itu, Dokter Umum Puskesmas Kecamatan Tebet, dr Hosianna Tryannesia, juga mengimbau warga untuk menunda perjalanan apabila mengalami sakit.

Hal itu penting dilakukan agar tidak merepotkan banyak orang dan sibuk mencari obat maupun rumah sakit terdekat.

Baca juga: Jokowi Minta Masyarakat Ikuti Informasi BMKG Soal Potensi Cuaca Ekstrem Akhir Tahun

"Selain itu, jika ada hasil 'swab' antigen atau PCR positif sebaiknya isolasi, lalu komorbid tidak terkontrol akan sangat berisiko melakukan perjalanan jauh," tutur Anne dalam kesempatan yang sama.

Lebih lanjut, Anne mengingatkan kepada warga yang ingin bepergian keluar kota untuk minimal telah vaksinasi penguat (booster) pertama dan lansia mendapat vaksinasi "booster" kedua.

"Jaga kesehatan, pola makan dan lakukan aktivitas fisik agar tak hanya pikiran yang senang tapi badan juga sehat," kata Anne.

Terkait dengan cuaca ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta akan melakukan modifikasi cuaca dengan cara menyemai garam di udara jika memang cuaca cenderung ekstrem.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Disebut Bakal Pengaruhi Tingkat Kunjungan Mal, Asosiasi Imbau Pengelola Siapkan Langkah Antisipasi

“Kalau berdasarkan analisis, cuaca aman saja, penyemaian garam tidak bermanfaat,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI, Isnawa Adji, di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu.

Adji menambahkan bahwa penyemaian garam di udara juga dilaksanakan secara fleksibel, yakni Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tinggal mengirimkan surat dari Penjabat Gubernur DKI terkait status siaga bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com