DEPOK, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menyesuaikan tarif untuk pengguna kereta rel listrik (KRL) bagi masyarakat berpenghasilan tinggi.
Meski demikian, rencana tersebut menimbulkan pro dan kontra dari pengguna KRL.
Salah satu pengguna KRL bernama Andre (43) menyambut baik rencana kenaikan tarif KRL tersebut.
Baca juga: Cerita Pengguna KRL Keluhkan Ribetnya Transit di Stasiun Manggarai
Pasalnya, tarif KRL sudah lama tak mengalami kenaikan.
"Kenaikan tarif menurut saya enggak kenapa-napa, karena juga sudah lama enggak naik," kata Andre saat ditemui di Stasiun Depok Baru, Kamis (29/12/2022).
Kendati demikian, Andre berkeberatan jika kenaikan tarif dibedakan antara berpenghasilan tinggi dengan penghasilan rendah. Terlebih, belum ada indikator yang jelas atas pemisahan tarif KRL tersebut.
"Tapi kalau untuk (kenaikan tarif) dipisah menjadi yang kaya dan miskin itu yang memberatkan, karena ukurannya apa," ujar dia.
Baca juga: Kemenhub Akan Lakukan Survei Sebelum Putuskan Kenaikan Tarif KRL
Senada dengan Andre, pengguna KRL lainnya bernama Bayu (29) turut mempertanyakan alasan kenaikan tarif KRL hanya berlaku bagi orang kaya.
"Kenaikan harga kalau misalnya dilihat dari kriteria gajinya besar berdasarkan apa ya kan? Saya juga enggak tahu. Apakah nanti enggak menimbulkan problem lagi," ujar dia.
Oleh karena itu, Bayu berharap rencana kenaikan tarif KRL sebaiknya diurungkan. Sebab, ia menilai para pengguna KRL kebanyakan dari kalangan menengah ke bawah.
"Saya berharap enggak ada kenaikan untuk itu, karena kan kalau dilihat-lihat pengguna KRL dari kalangan menengah, mungkin kalangan atas enggak sebanyak kalangan menengah," ujar Bayu.
Baca juga: Ada Pemasangan Lampu Hias, Jalan Ir Juanda Bekasi Ditutup Malam Ini
Sebelumnya diberitakan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan tarif KRL tidak mengalami kenaikan sampai 2023.
"Kalau KRL enggak naik, Insya Allah sampai 2023 enggak naik, tapi nanti ada pakai kartu," kata Budi dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 di Gedung Kemenhub, Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Kendati demikian, Budi mengatakan, bagi masyarakat yang berpenghasilan tinggi akan dikenakan penyesuaian tarif KRL.
"Yang berdasi, yang kemampuan finansialnya tinggi mesti bayarnya lain. Jadi kalau average sampai 2023 kita rencanakan tidak naik ya," ujar dia.
Baca juga: Laga Piala AFF 2022 Indonesia Vs Thailand, Pintu Masuk Sekitar Stadion GBK Diperketat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.