JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor SAR Jakarta, Fazzli, mengatakan pihaknya menyiagakan puluhan personel untuk mengantisipasi kecelakaan laut di sekitar perairan Jakarta dan Pulau Seribu.
Puluhan petugas, bersiap di sejumlah titik termasuk Pantai Mutiara dan Tanjung Priok, Jakarta Utara hingga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
"Di utara Jakarta kami menyediakan kapal-kapal yang ada di Pantai Mutiara kemudian di Tanjung Priok, di Pulau Seribu, Pulau Pramuka," ujar Fazzli saat dikonfirmasi, Senin (2/1/2023).
Baca juga: KM Raksasa Terombang-ambing di Lautan akibat Mati Mesin di Perairan Pulau Seribu
Adapun 10 personel tim SAR masing-masing akan bersiaga di Dermaga Pantai Mutiara dan Pulau Pramuka.
Sementara di Tanjung Priok pihaknya menyiapkan 28 personel yang seluruhnya dilengkapi empat unit kapal.
Fazzli mengimbau agar para pemilik kapal tradisional yang akan melaut memperhatikan cuaca di perairan.
"Kami sampaikan selalu koordinasi dengan KSOP terkait dengan cuaca. Jadi kami sampaikan kepada KSOP untuk kapal kapal yang berlayar untuk memperhatikan alat keselamatan yang ada di kapal jangan sampai alat keselamatan itu tidak ada," imbuh Fazzli.
Baca juga: 65 Penumpang Selamat Usai KM Raksasa Terombang-ambing di Perairan Kepulauan Seribu
Saat berlayar, lanjut dia, apabila cuaca kurang baik agar berlindung di pulau-pulau terdekat.
Kecelakaan laut di Pulau Seribu
Berdasarkan catatan Kompas.com, kecelakaan laut terjadi tiga kali dalam waktu yang berdekatan.
Terbaru, KM Raksasa mengalami mati mesin dan kemudi patah hingga di sekitar perairan Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, Minggu (1/1/2023).
Fazzli, mengatakan insiden itu terjadi pada pukul 12.00 WIB dan membuat 65 penumpang terombang-ambing selama sekitar satu jam sebelum akhirnya dievakuasi.
Kemudian, KM Berkah Bahari 4 tenggelam di perairan sebelah timur Pulau Papatheo, Kepulauan Seribu, Jumat (30/12/2022).
Baca juga: KM Berkah Bahari 4 Tenggelam di Perairan Pulau Seribu akibat Tabrak Karang
Cuaca ekstrem yang terjadi di teluk Jakarta membuat kapal nelayan itu menabrak karang, hingga tenggelam.
Lalu KM Nurul Hidayat tenggelam di perairan Kepulauan Seribu, Jumat (23/12/2022). Kapal dengan gross tonnage 19 itu diduga tenggelam pada pukul 08.35 lantaran mati mesin di sekitar Pulau Laki dan terombang-ambing sampai mendekati Pulau Payung.
"Tadi pagi itu kapal melakukan pelayaran dari Pelabuhan Nelayan di Kronjo, Tangerang menuju ke Pulau Kelapa di Kepulauan Seribu," ungkap Fazzli, Jumat.
Setelah mesin kapal mati, kapal tersebut juga diterjang ombak dan angin kencang karena cuaca yang buruk.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.