JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tiga orangtua murid SDN Pondok Cina 1, Depok, menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/1/2022).
Mereka diperiksa sebagai saksi atas laporan pengacara Deolipa terhadap Wali Kota Depok Muhammad Idris terkait polemik relokasi SDN Pondok Cina 1.
"Dalam pemeriksaan itu, penyidik menekankan apa yang menjadi kerugian murid. Yang jelas adalah dampak kerugian akibat tidak ada guru," ujar salah seorang orangtua murid, Hendro Isnanto kepada wartawan, Senin (2/1/2023).
Baca juga: Diperiksa Penyidik, 2 Relawan SDN Pondok Cina 1 Sebut Siswa Sedih Sekolah Tanpa Guru
Dalam pemeriksaan tersebut, Hendro mengaku menjelaskan, kondisi anaknya dan murid lainnya yang sudah berangsur membaik usai penundaan relokasi sekolah.
Sebab, sejak relokasi SDN Pondok Cina 1 mencuat dan kegiatan belajar mengajar dihentikan, para siswa berharap kehadiran sosok guru di sekolah.
"Ya kalau kondisi berangsur membaik. Tetapi kemarin-kemarin sempat drop. Karena ada harapan guru sudah masuk," kata Hendro.
"Meskipun saat ini baru sebagian guru yang masuk, sebagian lagi belum," sambung dia.
Baca juga: Polda Metro Segera Periksa Wali Kota Depok Terkait Polemik SDN Pondok Cina 1
Sebagai informasi, Deolipa Yumara melaporkan Idris ke Polda Metro Jaya terkait polemik relokasi SDN Pondok Cina 1.
Laporan terhadap Idris teregistrasi dengan nomor LP/B/6354/XII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 13 Desember 2022.
Dalam laporannya, Deolipa menerangkan bahwa para siswa SDN Pondok Cina 1 tidak dapat bersekolah sejak 13 November 2022 sampai 13 Desember 2022.
Bersamaan dengan itu, Pemerintah Kota Depok tidak menyediakan guru atau tenaga pengajar untuk kegiatan belajar mengajar para siswa.
Atas dasar itu, Idris dilaporkan melanggar Pasal 77 juncto Pasal 76A Butir a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Tak lama setelah pelaporan itu, Wali Kota Depok Muhammad Idris mengumumkan rencana pembebasan lahan SDN Pondok Cina 1 yang bakal dialihfungsikan untuk pembangunan masjid raya ditunda.
Menurut Idris, dinamika sosial yang berkembang di SDN Pondok Cina 1 turut menjadi alasan dalam memutuskan penundaan itu.
"Pembangunan masjid di (lahan) SDN Pondok Cina 1 untuk sementara ditunda sampai dengan seluruh siswa SDN Pondok Cina 1 dapat direlokasi ke satu sekolah, yakni SDN Pondok Cina 5," ujar Idris dalam keterangan resmi.
Dalam keputusannya itu, Idris mengatakan, Pemkot Depok telah mengizinkan kegiatan belajar mengajar digelar dan difasilitasi guru di SDN Pondok Cina 1.
Baca juga: Wali Kota Depok Tunda Relokasi SDN Pondok Cina 1, Deolipa: Proses Hukum Tetap Jalan
"Bagi siswa SDN Pondok Cina 1 yang masih belajar di lokasi tetap akan difasilitasi belajar mengajar (sediakan guru) di lokasi," kata Idris.
"Siswa SDN Pondok Cina 1 yang saat ini sudah melaksanakan relokasi di SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5 diperkenankan untuk memilih atau kembali ke SDN Pondok Cina 1 sesuai kenyamanan para siswa," sambung dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.