Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Sasar Apartemen untuk Razia Prostitusi "Online"

Kompas.com - 03/01/2023, 14:13 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi kini membidik seluruh apartemen di Kota Bekasi seiring dengan maraknya prostitusi online.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto berujar, pihaknya akan menginventarisasi seluruh apartemen untuk melihat perizinan dan peruntukannya.

"Tentu semua akan kami minta pertanggungjawaban pengelola dan akan kami inventaris kalau memang ada (prostitusi online)," ujar Tri kepada awak media, Selasa (3/1/2023).

Baca juga: Polisi Tangkap 5 Penusuk Pria hingga Tewas Saat Malam Tahun Baru di Bekasi

Tri mengaku belum menerima laporan soal maraknya prostitusi online di apartemen. Namun, dia menyebutkan bahwa Pemkot Bekasi akan memulai penindakan dari tingkat paling bawah.

"Saya perintahkan dari yang terkecil, yaitu lurah dan camat, untuk melakukan inventarisasi dan klarifikasi dengan apartemen yang ada," sebut Tri.

Jika berdasarkan hasil inventarisasi ditemukan pelanggaran, maka penindakan akan langsung dilakukan.

"Tentu ada prosesnya dulu (sebelum ditindak). Ada peringatan yang pertama hingga yang ketiga. Setelah itu, apabila masih melanggar, akan langsung ditindak," ucap Tri.

Baca juga: Fakta Mutilasi di Bekasi, Bau Kimia Bercampur Kopi yang Menyengat dan Temuan-temuan Janggal

Adapun Tri menyampaikan itu menanggapi dugaan prostitusi di sebuah apartemen pada malam tahun baru, Minggu (1/1/2023).

Saat itu, seorang pria berinisial FH (18) tewas ditusuk setelah menunggu temannya, NF, yang sedang berkencan dengan pekerja seks komersial (PSK) di lantai 15 sebuah apartemen.

Kepala Seksi Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari berujar, saat itu FH sedang menunggu NF di parkiran motor.

Tak lama berselang, temannya turun dari lantai 15 karena terlibat cekcok dengan sejumlah orang. 

"Teman korban ini pesan PSK lewat aplikasi MiChat dan korban menunggu di parkiran. Tapi, enggak lama setelah itu, temannya turun karena sudah cekcok ketika berada di lantai 15," ujar Erna, Senin (2/1/2023).

Baca juga: Sepak Terjang Aipda Ambarita, Polisi Viral yang Bakal Turun Gunung

Keributan itu pun berlanjut. Korban dan temannya terus diikuti hingga korban ditusuk para pelaku.

"Satu orang menusuk korban hingga meninggal dunia, sementara yang lain mengeroyok rekan korban," ujar Erna.

Polisi kemudian menangkap lima pelaku DA (18), AN (20), MR (19), ER (19), dan T (17) tak lama setelah kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com