Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Fotokopi Kartu Keluarga hingga Sertifikat Apartemen di Kontrakan Pelaku Mutilasi Perempuan di Bekasi

Kompas.com - 03/01/2023, 16:43 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Berbagai temuan dalam kasus mutilasi perempuan di kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Kabupaten Bekasi kembali berkembang.

Ketua RT 01 Desa Lambangsari, Alfian, mengatakan ia sempat melihat ada beberapa lembar dokumen dari kamar yang disewa oleh pelaku, M Ecky Listiantho.

Salah satunya adalah sertifikat apartemen.

Baca juga: Polisi Kembali Datangi TKP Mutilasi di Tambun, 3 Saksi Ikut Dibawa

"Ada dokumen akta kelahiran, ada satu lembar fotocopy kartu keluarga dan berbagai lembar KTP dan lembaran fotocopy sertifikat apartemen yang sudah beralih," ujar Alfian kepada awak media di lokasi, Selasa (3/1/2023).

Selain itu, ia juga punya salinan KTP milik Ecky. Di situ tertulis bahwa Ecky merupakan pria yang belum menikah dan berdomisili di Bandung.

Alfian menyebutkan, Ecky menyerahkan KTP tersebut ketika mulai mengontrak di kamar nomor 6 pada 2021 lalu.

"Saya enggak tahu dia (Ecky) punya berapa KTP, tapi saya punya salinan yang bujangannya, alamat tertulis di Bandung, dia laporan pakai KTP itu," ucap dia.

Baca juga: Fakta Mutilasi di Bekasi, Bau Kimia Bercampur Kopi yang Menyengat dan Temuan-temuan Janggal

Ia pun menyebut bahwa seluruh salinan dokumen yang ada di lokasi langsung dibawa polisi.

Alfian juga tidak sempat melihat secara detail apakah dokumen terkait apartemen itu milik Ecky atau bukan.

"Saya enggak tahu (peralihan unit apartemen dari siapa ke siapa), pokoknya banyak kertas tertumpuk dan ada lembaran fotocopy sertifikat apartemen," imbuh Alfian.

Sebelumnya, salah satu penghuni kontrakan di lokasi yakni Fajar Agung (23) juga mengungkapkan berbagai temuan di kontrakan yang disewa Ecky.

Baca juga: Kasus Mutilasi di Bekasi, Penghuni Kontrakan Sebut Ada Seragam Pramuniaga hingga Akta Lahir Bayi di Kamar Pelaku

Di petak pertama, Fajar melihat ada berbagai helai pakaian wanita yang diduga milik korban. Pakaian itu seperti seragam pramuniaga, baju renang, dan banyak pakaian wanita.

"Barang acak-acakan semua, tapi itu baju perempuan semua. Ada juga seragam warna oranye. Entah itu seragam apa, tapi kaya seragam pegawai swalayan," tutur Fajar, Senin (2/1/2023).

Tak hanya itu, saat itu Fajar juga melihat hal yang sama. Ia menyebut, ada beberapa lembar identitas diri dan sebuah akta kelahiran di kamar Ecky.

"Ada sekitar 10 lembar fotocopy, terus juga ada akta kelahiran. Itu saya lihat, akta kelahiran bayi," jelas Fajar.

Baca juga: Pelaku Mutilasi Perempuan di Bekasi Sempat Ingin Kabur saat Polisi Datangi Kontrakannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com