JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, menilai kehadiran sumur biopori atau sumur resapan dapat membahayakan warga, khususnya pengendara jalan.
Karena itu, Nirwono memberi usulan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membongkar sumur resapan yang berbahaya bagi warga.
"Pj Gubenur DKI perlu segera menginstruksikan ke dinas SDA untuk mengevaluasi kembali keberadaan sumur resapan tersebut karena membahayakan pengendara jalan yang letaknya di tepi atau tengah jalan," kata Nirwono, dilansir dari laman Antara, Selasa (3/1/2023).
Usulan tersebut disampaikan Nirwono setelah beberapa waktu lalu sebuah truk molen terperosok sumur resapan di Jalan Batu Ceper Raya.
Baca juga: Soal Sumur Resapan yang Bikin Truk Molen Terperosok, Heru Budi: Fokus ke Depan Aja
Selain terperosok, kondisi truk molen tersebut juga nyaris terbalik akibat sumur resapan amblas.
Pembongkaran sumur resapan, kata Nirwono, harus dilakukan karena keberadaannya tidak efektif dalam mengurangi banjir besar maupun genangan air.
Menurutnya, hal itu diakibatkan oleh pemilihan lokasi sumur resapan yang kurang tepat dan tidak terencana.
Ketimbang mengurangi banjir, infrastruktur sumur resapan justru kerap membahayakan keselamatan warga, seperti di Jalan Batu Ceper Raya.
Baca juga: Saat Truk Molen Terperosok Sumur Resapan di Pusat Jakarta...
"Keberadaan sumur resapan telah terbukti tidak efektif, pembangunan di lokasi-lokasi yang tidak tepat seperti di tepi/tengah jalan atau di atas trotoar dan berjajar berdekatan, kemudian terkadang di lokasi yang tidak pernah banjir menunjukkan pembangunan sumur resapan tidak direncanakan dengan baik," ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan sebuah truk molen terperosok ke dalam sumur resapan di Jalan Batu Ceper Raya, Gambir, Jakarta Pusat pada Sabtu (31/12/2022).
Perekam menyesalkan sumur resapan itu dibuat di tengah jalan. Bahkan, dia menyebut sumur resapan yang dibuat tidak efektif mengatasi genangan air di wilayah tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.