Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Pelabuhan Nizam Zachman Menanti Cuaca Bersahabat Kembali...

Kompas.com - 04/01/2023, 08:16 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cuaca dan gelombang tinggi membuat nelayan dan anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara, tidak bisa berlayar ke lautan.

Mereka diliburkan sementara sambil menunggu cuaca kembali bersahabat.

Salah satu nelayan bernama Sabar (38) menuturkan, selama Januari biasanya gelombang memang tinggi. Sehingga, pemilik kapal tak berani untuk menerjunkan armada ke laut lepas.

"Kalau di bulan Januari begini, melihat cuaca juga kami operasinya di mana. Jadi angin itu kan di perairan selatan Jawa, tidak memungkinkan untuk berlayar," kata Sabar saat ditemui di Pelabuhan Nizam Zachman, Selasa (3/1/2023).

Baca juga: Cuaca Buruk, Puluhan Kapal di Pelabuhan Nizam Zachman Jakut Tak Berlayar

Pantauan Kompas.com di lokasi, puluhan kapal tampak bersandar di pelabuhan tersebut. Tak ada aktivitas bongkar muat ikan saat memasuki kawasan pelabuhan.

Para anak buah kapal (ABK) sibuk memperbaiki bagian-bagian kapal. Beberapa di antaranya terlihat mengecat, mengelas, serta merapikan sisi-sisi kapal dengan berbagai ukuran.

Sabar yang sedang mengecat KM Jaya Utama 18 mengatakan, saat tak berlayar kapal-kapal yang bersandar di sana bakal dipersolek. Ketika nanti cuaca kembali normal, kapal bisa digunakan secara optimal.

"Kapal yang kami pakai wajib satu tahun sekali untuk perbaikan, kapal mungkin ada kerusakan," ucap Sabar.

Tak melaut sejak Desember 2022

Sabar menyampaikan, bahwa KM Jaya Utama 18 yang digunakannya untuk melaut belum beroperasi sejak 13 Desember 2022.

"Alasannya itu takut cuaca buruk, jadi kalaupun kami beroperasi, ya, kami habis-habisin bahan bakar saja," tutur dia.

Sabar bersama para ABK lain pun masih menunggu informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berkait cuaca di tengah laut. Nantinya, apabila cuaca dinilai laik, maka pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) bakal memberikan izin pelayaran kepada kapal-kapal di sana.

Baca juga: Cuaca Buruk, Nelayan di Pelabuhan Nizam Zachman Tak Melaut sejak Pertengahan Desember

"Kalau melihat informasi dari BMKG. Kami enggak bisa sembarangan, ini kan kapal ada izinnya, jadi yang bikin izin itu dari Kesyahbadaran, kami enggak ilegal, semuanya resmi," ungkap Sabar.

Sabar memperkirakan, kemungkinan mereka akan kembali berlayar pada akhir Februari atau awal Maret 2023. Sebab, saat itu biasanya ombak dan cuaca kembali bersahabat untuk nelayan mencari ikan.

Cuaca ekstrem 3-5 Januari 2023

Sebelumnya, BMKG memprediksi pada 3-5 Januari 2023 sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, memaparkan ex-siklon tropis Ellie terpantau di Australia bagian barat, memiliki kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara 997 mb.

Sistem ini menginduksi kecepatan angin di atas 25 knot (low level jet) di Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara dan di Australia bagian barat.

Baca juga: Kisah Sabar Banting Tulang di Lautan Sejak Usia 13 Tahun, Jadi Nelayan Bukan Hal Mudah

Sirkulasi siklonik juga terpantau di Laut Sulu dan Samudera Hindia Barat Aceh. Daerah konvergensi lainnya memanjang dari Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Lampung, dari Pesisir selatan Banten hingga Jawa Barat, dari Kalimantan Timur hingga Sulawesi tengah, dari Selat Makassar hingga Teluk Bone, serta daerah konfluensi di Laut Jawa, NusaTenggara, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafuru.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik, sepanjang daerah low level jet, serta di sepanjang daerah konvergensinatau konfluensi tersebut," kata Guswanto dalam keterangannya, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com