Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Dinilai Lebih Baik dalam Hadapi Cuaca Ekstrem di Jakarta ketimbang Anies

Kompas.com - 04/01/2023, 14:15 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Forum Warga Kota (Fakta) Azas Tigor Nainggolan menilai, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono lebih baik dalam menghadapi cuaca ekstrem ketimbang kepemimpinan sebelumnya, yakni di bawah Anies Baswedan.

"Malam tahun baru (kali ini) tetap diperingati secara meriah, tetapi pelayanan publik tetap dijaga berjalan dengan baik," ujar Azas dalam keterangannya, Rabu (4/1/2023).

Belum satu bulan menjadi Pj Gubernur, kata Azas, Heru langsung menegaskan persiapan menghadapi musim hujan dan penanganan banjir Jakarta.

Baca juga: Sederet Alat Baru Pemprov DKI untuk Hadapi Cuaca Ekstrem

Kepada jajarannya, Heru Budi memerintahkan agar langsung melakukan perawatan dan pembersihan guna mengendalikan kemungkinan banjir terjadi di Jakarta.

Sementara itu, Azas membandingkan situasi yang sama pada 2020 ketika Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menurut dia, saat itu lengah dalam menangani banjir Jakarta.

Pada tengah malam tahun baru 2020, kata Azas, Ibu Kota diterjang banjir dahsyat dan tidak ditangani secara baik oleh Pemprov Jakarta ketika itu.

Ia menilai warga Jakarta ketika banjir Jakarta 2020 porak poranda tanpa ada informasi peringatan dini dan tidak ada bantuan darurat korban banjir.

"Warga berjuang sendiri tanpa bantuan, tanpa arahan dan sengsara di tengah banjir ketika itu," kata Azas.

Sementara itu, kata Azas, pada awal Desember 2022, Heru juga memastikan bahwa proyek Sodetan Ciliwung harus lebih cepat selesai.

Baca juga: Bina Marga DKI Gelontorkan Rp 14 Miliar Beli Peralatan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem

Tujuannya, sodetan itu diharapkan dapat segera mengendalikan air Sungai Ciliwung bisa mengalir ke Kanal Banjir Timur (KBT) agar tidak terjadi banjir.

Azas berpandangan, Heru juga telah menyiapkan program untuk pengendalian dampak kemungkinan banjir dan cuaca ekstrem di Jakarta sebagai langkah pencegahan dan penanganannya.

"Misalnya saja ketika ada prakiraan cuaca ekstrem di Jabodetabek dari BMKG, Heru langsung mengeluarkan imbauan agar kantor dan perusahaan swasta melakukan upaya WFH atau bekerja dari rumah," tutur Azas.

Pada saat cuaca ekstrem terjadi, Azas menilai berbagai upaya tersebut terbukti sehingga warga Jakarta lebih siap dan tidak terjadi masalah serius dihadapi warga.

Menurut Azas, semua upaya pencegahan dan penanganan yang dilakukan Heru merupakan kebijakan mencegah dengan membuat sistem peringatan dini (early warning system) dan bantuan darurat (emergency response system) yang dilakukan oleh Pemprov Jakarta.

Baca juga: BRIN Telah Tabur 32 Ton Garam Cegah Cuaca Ekstrem di Jabodetabek Selama Natal dan Tahun Baru

"Semua kebijakan dan langkah konkret penanganan banjir Jakarta ini adalah sebuah lembaran baru penanganan banjir Jakarta di era kepemimpinan Heru," kata Azas.

Dengan demikian, Azas menilai pada pengujung 2022 dan awal 2023 ini tidak ada kepanikan di Jakarta atas kemungkinan terjadinya banjir Jakarta serta cuaca ekstrem.

"Karena sudah ada perencanaan berupa sistem peringatan dini dan bantuan darurat dalam penanganan banjir Jakarta," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com