Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2023, 01:30 WIB

KOMPAS.com - Pasar Tanah Abang merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia yang tidak pernah sepi pembeli. Untuk menuju ke Pasar Tanah Abang bisa menggunakan transportasi umum. 

Anda bisa menggunakan kereta commuter line. Namun transportasi lain yang bisa digunakan yakni bus Transjakarta dan Mass Rapid Transit (MRT). 

Pasar Tanah Abang terkenal dengan banyaknya pedagang baju dari berbagai jenis pakaian. Harga di sana juga bisa lebih murah sehingga banyak pedagang yang mengambil stok dari sana untuk dijual kembali. 

Berikut ini cara menuju ke Tanah Abang dengan menggunakan transportasi umum. 

Cara ke Pasar Tanah Abang Naik Kereta Commuter Line

  • Stasiun terdekat dengan Pasar Tanah Abang adalah Stasiun Tanah Abang. Jaraknya hanya terpaut 400 meter. Jika berjalan kaki bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 5 menit saja.
  • Dari Bekasi, Anda naik kereta tujuan Stasiun Tanah Abang lalu bisa langsung turun di Stasiun Tanah Abang.
  • Dari Bogor dan Depok, transit di Stasiun Manggarai untuk berganti kereta ke arah Stasiun Tanah Abang. Jika tidak ingin transit, dari arah Bogor bisa turun di Stasiun Tebet dan naik Transjakarta 5F ke arah Tanah Abang.
  • Dari Tangerang, naik kereta menuju Stasiun Duri lalu naik kereta ke Stasiun Tanah Abang.
  • Bagi yang datang dari arah Rangkasbitung, Maja, Serpong, Bintaro, bisa langsung naik kereta turun di Stasiun Tanah Abang.
  • Sementara bila datang dari Jakarta Kota maka bisa naik kereta tujuan Manggarai lalu naik kereta ke arah Tanah Abang. Jika tidak ingin transit maka bisa turun di Stasiun Gondangdia lalu naik Transjakarta 1H Stasiun Gondangdia-Stasiun Tanah Abang.

Cara ke Pasar Tanah Abang Naik Transjakarta

  • Tanah Abang punya Bus Stop yang dilewati Transjakarta 5F Kampung Melayu-Tanah Abang, Transjakarta 8C Kebayoran Lama-Tanah Abang, Transjakarta 9D Pasar Minggu-Tanah Abang, 8M Tanah Abang - S Parman, 5M Kampung Melayu-Tanah Abang via Cikini, 1R Senen-Tanah Abang, 1N Tanah Abang - Blok M. 
  • Jika dari arah Jakarta Pusat bisa naik Transjakarta 1R.
  • Jika datang dari arah Jakarta Selatan maka bisa langsung naik Transjakarta 1N dan 8C. 
  • Jika datang dari arah Jakarta Barat maka bisa langsung naik Transjakarta 8M. 
  • Jika datang dari arah Jakarta Timur maka bisa langsung naik Transjakarta 5F, 9D dan 5M.
  • Jika datang dari arah Jakarta Utara maka naik Transjakarta 9 Pluit-Pinang Ranti lalu transit di Halte S Parman. Dari sana naik Transjakarta 8M tujuan Tanah Abang. 

Baca juga: Saat Stasiun Tanah Abang Disiapkan Sebagai Kawasan Berorientasi Transit

Cara ke Pasar Tanah Abang Naik MRT

  • Stasiun MRT terdekat dengan Pasar Tanah Abang yakni Stasiun Dukuh Atas.
  • Anda bisa naik ojek online menuju pasar Tanah Abang. Jarak dari stasiun MRT Dukuh Atas dengan Pasar Tanah Abang hanya 2,7 kilometer selama 10 menit. 
  • Jika tidak ingin naik ojek online maka dari Stasiun MRT Dukuh Atas ganti kereta commuter line di Stasiun Sudirman. Dari Stasiun Sudirman langsung naik kereta ke arah Stasiun Tanah Abang.
 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita Bupati Bekasi Datang ke Gereja Ibu Teresa Pertama Kali: Bangunan Belum Jadi, Umat Duduk di Kursi Bakso

Cerita Bupati Bekasi Datang ke Gereja Ibu Teresa Pertama Kali: Bangunan Belum Jadi, Umat Duduk di Kursi Bakso

Megapolitan
Pemprov DKI Luncurkan Alat Pemantau Kualitas Udara, ICEL: Masyarakat Harus Dilibatkan sebagai Pengawas Publik

Pemprov DKI Luncurkan Alat Pemantau Kualitas Udara, ICEL: Masyarakat Harus Dilibatkan sebagai Pengawas Publik

Megapolitan
Polemik Pembangunan Puskesmas Glodok: Ditolak Warga tetapi Tetap Dibangun Pemkot

Polemik Pembangunan Puskesmas Glodok: Ditolak Warga tetapi Tetap Dibangun Pemkot

Megapolitan
Gayung Bersambut, Transjakarta Siapkan Bus untuk Pegawai Bandara Soekarno-Hatta

Gayung Bersambut, Transjakarta Siapkan Bus untuk Pegawai Bandara Soekarno-Hatta

Megapolitan
Saat Trotoar Jadi TPS Liar di Pasar Induk Cibitung, Pejalan Kaki Mengalah dan Jalanan Kumuh

Saat Trotoar Jadi TPS Liar di Pasar Induk Cibitung, Pejalan Kaki Mengalah dan Jalanan Kumuh

Megapolitan
Data IQAir: Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini Terburuk di Dunia

Data IQAir: Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini Terburuk di Dunia

Megapolitan
Polisi Terjunkan 200 Personel untuk Amankan Sidang Perdana Mario Dandy dan Shane Lukas di PN Jaksel

Polisi Terjunkan 200 Personel untuk Amankan Sidang Perdana Mario Dandy dan Shane Lukas di PN Jaksel

Megapolitan
Kritikan Setelah Formula E Selesai, Klaim Tiket Habis Disebut 'Gimmick' dan Diprediksi Merugi

Kritikan Setelah Formula E Selesai, Klaim Tiket Habis Disebut "Gimmick" dan Diprediksi Merugi

Megapolitan
Warga Sebut GIS Condet 'Sekolah Elite, Parkir Sulit', Macet Tiap Hari akibat Antar Jemput Siswa

Warga Sebut GIS Condet "Sekolah Elite, Parkir Sulit", Macet Tiap Hari akibat Antar Jemput Siswa

Megapolitan
Kena Macet Tiap Hari di Depan GIS Condet, Warga Minta Sekolah Tambah Lahan Parkir

Kena Macet Tiap Hari di Depan GIS Condet, Warga Minta Sekolah Tambah Lahan Parkir

Megapolitan
Jangan Sekadar Uji Emisi Seremonial jika Ingin Serius Perbaiki Kualitas Udara Jakarta

Jangan Sekadar Uji Emisi Seremonial jika Ingin Serius Perbaiki Kualitas Udara Jakarta

Megapolitan
Pemilik Ruko Minta Pemkot Jakut Bentuk Tim Independen untuk Kaji Polemik Ruko di Pluit

Pemilik Ruko Minta Pemkot Jakut Bentuk Tim Independen untuk Kaji Polemik Ruko di Pluit

Megapolitan
Cerita Korban Kapal Tenggelam, Selamat dari Maut Setelah 20 Menit Terombang-ambing di Perairan Kepulauan Seribu

Cerita Korban Kapal Tenggelam, Selamat dari Maut Setelah 20 Menit Terombang-ambing di Perairan Kepulauan Seribu

Megapolitan
Saat PDI-P Kritik Baliho 'PSI-Kaesang' di Depok, Kaesang: Saya yang Suplai Fotonya

Saat PDI-P Kritik Baliho "PSI-Kaesang" di Depok, Kaesang: Saya yang Suplai Fotonya

Megapolitan
Balada Saluran Air di Ruko Pluit: Dulu Dipaksa Bongkar, Kini Dicor Kembali karena Makan Korban

Balada Saluran Air di Ruko Pluit: Dulu Dipaksa Bongkar, Kini Dicor Kembali karena Makan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com