JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati masih melakukan identifikasi terhadap jenazah korban mutilasi di Kampung Buaran, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Proses identifikasi terhadap jenazah perempuan korban mutilasi itu dilakukan di ruang Instalasi Forensik menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI).
"Kami identifikasi seperti proses DVI. Periksa DNA, odontogram (pemeriksaan data medis gigi), antropometrik, dan medik," kata Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Hariyanto, dilansir dari Antara, Rabu (4/1/2023).
Adapun DVI merupakan metode yang sering digunakan untuk identifikasi korban kasus kecelakaan, bencana alam, dan kondisi jenazah sulit dikenali secara fisik yang menggunakan data medis.
Hariyanto mengatakan, pemeriksaan DNA dan data medis gigi perlu dilakukan karena keduanya memiliki data medis yang mampu menunjukkan identitas seseorang secara ilmiah sehingga hasilnya akurat.
Dia menjelaskan, proses identifikasi dilakukan dengan membandingkan sampel DNA dari jenazah korban yang dicocokkan dengan sampel DNA anggota keluarga korban melalui serangkaian proses uji laboratorium.
"Dari penyidik sudah mengantongi identitas berdasarkan laporan orang hilang, tapi untuk pemastian secara ilmiah, akan dilakukan pemeriksaan DNA," ujar Hariyanto.
Hariyanto mengatakan, proses pencocokan sampel DNA untuk identifikasi tersebut sedang berlangsung di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri.
Baca juga: Saksi Sebut Ada 4 KTP Berbeda dan Banyak Salinan Dokumen di Kontrakan Pelaku Mutilasi di Bekasi
Dia mengatakan, hasil identifikasi itu nantinya diserahkan ke penyidik yang menangani perkara untuk membantu pengungkapan proses hukum kasus pembunuhan disertai mutilasi.
"Masih tunggu hasil DNA untuk kepastiannya. Tunggu saja hasilnya," kata Hariyanto.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tengah mengusut kasus penemuan mayat perempuan korban mutilasi yang disimpan di dalam kontainer plastik di sebuah kontrakan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi mengungkapkan, penemuan mayat korban mutilasi tersebut berawal dari laporan orang hilang di Polsek Bantar Gebang.
Kemudian polisi mendapat informasi bahwa yang bersangkutan yang bernama M Ecky Listiantho (34) itu ada di indekos di Tambun, Bekasi.
Baca juga: Ketua RT: Pelaku Mutilasi di Tambun Mengaku Bujangan dan Kerja Sebagai Wakil Manager Pertambangan
Polisi kemudian mendatangi indekos Ecky pada Kamis (29/12/2022) sekitar pukul 23.00 WIB dan meminta kepada pemilik indekos untuk membuka kamar kos yang bersangkutan.
"Pada saat kami cari di lokasi itu, kami mengajak pemilik kos ke dalam. Ternyata di dalam kami menemukan, sangat mengejutkan buat kami tim penyelidik. Ternyata di sana ada jenazah dalam dua kontainer," ujar Hengki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.