Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterpurukan Eny Usai Ditinggal Suami, Depresi tapi Tolak Uluran Tangan Tetangga

Kompas.com - 06/01/2023, 06:50 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghuni rumah mewah terbengkalai di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Eny Sukaesi (58) dan Pulung Mustika Abima (23) atau Tiko, memiliki masa lalu kelam yang dibawa hingga kini.

Ibu Eny dan Tiko yang tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air di Kompleks PLN kawasan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, sebelumnya masuk kategori keluarga mampu.

Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin menjelaskan bahwa Eny mulai mengalami kesulitan ekonomi usai berpisah rumah dengan suaminya pada 2010. Sejak saat itu, Eny hidup terpuruk.

"Menurut Tiko sendiri, Bapaknya itu pulang kampung ke Jawa Timur. Semenjak Bapaknya pergi itu sekitar 2010 itu, sudah lost contact," ujar Slamet, Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Upaya Tiko Bertahan Hidup bersama Eny di Rumah Mewah Terbengkalai: Bekerja Jadi Petugas Keamanan hingga Sopir

Menurut Slamet, Tiko yang memiliki nama lengkap Pulung Mustika Abima itu juga tidak banyak mengenal saudara atau kerabat dari sang Ayah.

Sejak saat itu, kata Slamet, Eny mulai kesulitan ekonomi dan mulai tertutup dengan tetangga sekitar. Bersamaan dengan itu, Tiko juga tak melanjutkan sekolah atas permintaan Eny.

Eny mengalami depresi

Komandan Regu Tim Reaksi Cepat P3S Sudin Sosial Kota Jakarta Timur Kurniawan Muhammad mengungkapkan bahwa Eny dalam kondisi depresi di dalam rumah mewahnya.

Menurut Kurniawan, Eny kini sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Duren Sawit pada Jumat, 30 Desember 2022.

Selama ini, Eny dirawat oleh Tiko sejak ia berusia belasan tahun hingga saat ini ia berusia 23 tahun. Eny depresi akibat ditinggal suaminya pada 2010.

Baca juga: Eny Sempat Pukul dan Ludahi Petugas Saat Dievakuasi dari Rumah Mewah yang Terbengkalai di Cakung

"Tiko sempat menolak keras bahwa ibunya tidak boleh dibawa ke rumah sakit (RS)," tutur Kurniawan.

Kurniawan melanjutkan bahwa penolakan dan perlawanan terjadi karena Tiko akan merasa jauh dari ibunya. Selain itu, ada kemungkinan Tiko mengira bahwa perawatan di RSJ bisa memakan waktu yang cukup lama.

"Itu yang mengakibatkan kekhawatirannya. Saat itu, dia juga sempat, ada bahasanya, keberatan, bahwa ibunya akan dibantu," sambung Kurniawan.

Setelah adanya perundingan dan pendekatan secara perlahan, Tiko akhirnya mengizinkan ibunya dievakuasi ke RSJ Duren Sawit.

Menolak bantuan

Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin menyebutkan, selama ini Eny menolak bantuan dari tetangga dan warga sekitar. Menurut dia, penolakan ini lantaran Eny dulunya adalah orang yang berada.

Baca juga: Ibu Eny Penghuni Rumah Terbengkalai Berpakaian Kantoran Saat ke Warung, Harus Dipanggil Pakai Gelar

Namun, sejak ditinggal suaminya, ia berubah. Meski memerlukan bantuan, Eny merasa tidak perlu dibantu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com