"Kebawa waktu masih kerja. Tas tenteng dibawa-bawa, kadang isinya batu, kayu, botol. Kadang suka nyari kayu buat tungku, terus dimasukin ke dalam tas," tutur Ani.
Dahulu, keluarga Eny merupakan keluarga yang sukses secara finansial. Ini diungkapkan oleh Slamet.
“Ibu Eny itu dulu orang sukses,” ujar dia.
Slamet sendiri tidak mengetahui pasti apa pekerjaan dari Eny dahulu. Ia hanya mengetahui Eny memiliki gelar doktoranda (Dra) dan menjadi ibu rumah tangga sejak menikah dengan Susanto.
Sementara Susanto diketahui bekerja di sektor keuangan. Ia sering disebut berkunjung ke Kementerian Keuangan.
“Tapi begitu suami pulang kampung ke asalnya, (kondisi finansial) keluarga ini agak guncang. Pemasukan dan penghasilannya enggak ada," lanjut Slamet.
Inilah mengapa Eny hingga kini masih terbawa suasana, dan hanya ingin dipanggil ketika warga setempat menyebut namanya lengkap dengan gelarnya.
"Harus Ibu Dra Eny. Harus disebut title-nya kalau manggil. Kalau enggak disebut, kurang berkenan. Tadinya kan dia orang berada," ujar Slamet.
Komandan Regu Tim Reaksi Cepat P3S Sudin Sosial Kota Jakarta Timur, Kurniawan Muhammad, mengatakan bahwa Eny akhirnya dievakuasi ke RSJ Duren Sawit, Jumat (30/12/2022).
Akan tetapi, proses evakuasi Eny tidaklah mudah. Selain sempat ada penolakan dari Tiko, juga perlawanan dari Eny.
Saat Tiko sudah merelakan ibunya dirawat di RSJ Duren Sawit, pihak Kurniawan pun bergegas ke rumah Tiko untuk mengevakuasi Eny.
Ketika hendak dievakuasi, Eny mengunci pintu masuk rumah dan mengurung diri. Bahkan, ia sempat memarahi Tiko yang mencoba membantu proses evakuasi.
Baca juga: Depresi Berat, Pemilik Rumah Mewah Terbengkalai di Cakung Akhirnya Dirawat di RSJ Duren Sawit
"Pintu rumah dikunci dan diganjel besi. Kami koordinasi dengan pengurus lingkungan, dan diizinkan oleh Tiko untuk membuka pintu secara paksa," imbuh Kurniawan.
Adapun pintu yang dibuka adalah pintu belakang samping rumah.
Ketika pintu berhasil dibuka, ternyata ada Eny di belakang pintu. Ia masih menolak untuk dievakuasi.
"Bu Eny nolak, bahkan sempat beberapa kali memukul petugas dan melawan. Tapi karena jumlah kita agak banyak, akhirnya bisa mengevakuasi," tutur Kurniawan.
Meski demikian, proses evakuasi dari pintu masuk menuju kendaraan pun tidaklah mudah. Eny masih melakukan perlawanan dengan memukul dan meludah para petugas.
"Di mobil ada beberapa anggota tim yang dipukul. Tapi ini sudah jadi tanggung jawab kami. Alhamdulillah (evakuasi) bisa berjalan dengan baik. Bu Eny dan Tiko dibawa ke RSJ Duren Sawit," ujar Kurniawan.
Saat ini, Eny masih dirawat di RSJ Duren Sawit. Kurniawan mengatakan bahwa ia tidak mengetahui hasil pemeriksaan lebih lanjut.
Sebab, hal tersebut sudah berada di luar ranah pihaknya.
"Selama merujuk pasien, kami hanya sebatas mengantarnya ke ruang pendaftaran dan IGD," jelas Kurniawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.