JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah besar yang dihuni Eny Sukaesih (58) dan anaknya Pulung Mustika Abima alias Tiko (23) di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, tengah menjadi sorotan karena kondisinya yang tidak terawat.
Eksterior rumah tertutup oleh dedaunan dari pohon melinjo setinggi 10 meter yang sangat rimbun.
Ada pula tanaman rambat dan semak belukar yang menutupi pagar, sehingga batas antara bangunan dengan jalanan kompleks tidak terlihat.
Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin mengatakan, rumah itu memang sengaja dibiarkan tak terawat oleh ibu penghuni rumah.
Tiko tidak pernah mendapatkan izin dari ibunya untuk membersihkan rumah itu.
"Tiko mau bersihin harus izin, tapi tetap enggak dibolehin," ujar Slamet saat ditemui di lokasi, Jumat (6/1/2023).
Baca juga: Penghuni Rumah Mewah Terbengkalai di Cakung Kerap Tolak Bansos, Lurah: Karena Awalnya Orang Kaya
Adapun Eny diduga mengalami depresi sejak berpisah dan ditinggal oleh suaminya pada 2010 lalu.
Sejak saat itu, Tiko merawat sang ibu seorang diri. Eny selalu menolak jika ada tetangga yang menawarkan uluran tangan.
Slamet menjelaskan, kondisi eksterior rumah yang dipenuhi oleh tanaman rambat, pohon besar, dan semak belukar, sebenarnya sudah lama menarik perhatian warga setempat.
Warga sempat meminta izin kepada Eny untuk membantu membersihkan bagian depan bangunan megah itu, namun ditolak mentah-mentah.
"Walau mau bantu untuk bersihin rumah, enggak dibolehin. Itu masalahnya," jelas Slamet.
Baca juga: Saat Eny dan Tiko Pilih Hidup Tanpa Listrik dan Air di Rumah Terbengkalai...
Kehidupan Eny dan Tiko yang tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun pun kini menjadi sorotan sejumlah pihak.
Pemerintah daerah pun akhirnya turun tangan membantu dua penghuni rumah terbengkalai itu.
Eny yang diduga depresi dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis.
Sementara, rumah mewah yang terbengkalai dibersihkan oleh petugas gabungan dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur.
"Sekarang bisa dibersihkan karena ibunya sudah dibawa ke rumah sakit. Boleh dievakuasi (karena) dibujuk dari lingkungan demi kebaikan Eny dan Tiko," ujar Slamet.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.