Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengis, Pria yang Bakar Mantan Istri di Penjaringan Sering Lakukan KDRT hingga Ancam Korban

Kompas.com - 06/01/2023, 14:16 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi berhasil menangkap MR, pria yang membakar mantan istrinya di Penjaringan, Jakarta Utara.

MR berhasil ditangkap tanpa melakukan perlawanan di kediaman salah satu saudaranya pada Jumat (6/1/2023).

"Tidak ada (perlawanan), kebetulan lagi ada dalam di salah satu rumah saudaranya kami tangkap enggak ada perlawanan," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Wibowo, saat dikonfirmasi, Jumat.

Sebelumnya MR membakar hidup-hidup mantan istrinya berinisial D (38) dan kekasihnya berinisial S (39) di perempatan Jalan Permata dan Jalan Aladin Baru, Bantaran Kali Angke, Pejagalan, Penjaringan, pada Rabu (4/1/2023) malam.

Baca juga: Pria yang Bakar Mantan Istri di Penjaringan Ditangkap di Rumah Kerabatnya, Tak Melawan dan Langsung Mengaku

Sebelum membakar D dan S hidup-hidup, MR dikenal sebagai sosok yang kasar terhadap mantan istrinya tersebut.

D kerap alami KDRT

Menurut pengakuan anggota keluarga D, MR sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap D.

"Dalam rumah tangga itu udah kenyang KDRT. Jadi bertahun-tahun itu memang D takut, diancam soalnya (oleh mantan suami)," ungkap SH (43), kakak D kepada Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Perempuan yang Dibakar Mantan Suami di Penjaringan Kerap Alami KDRT

SH sendiri tak mengetahui secara pasti tindakan KDRT seperti apa yang dilakukan MR kepada D. Tapi, SH beberapa kali melihat tubuh adiknya memar-memar.

"Kurang tahu sih (kekerasannya seperti apa) soalnya orangnya tertutup paling kalau ditanya jawabnya kepentok," imbuh SH.

D tidak pernah cerita alami KDRT dari MR

Selama berumah tangga dengan MR, D tidak pernah menceritakan kejadian KDRT yang dialaminya.

Namun, setelah menceraikan MR, D baru mau berterus terang kepada keluarganya bahwa dia sering mendapatkan KDRT.

Baca juga: Pria yang Bakar Mantan Istri Ditangkap, Polisi Duga Ada Motif Cemburu

SH mengatakan bahwa D dan MR bercerai pada 2021 lalu, setelah keduanya menikah siri selama 17 tahun.

Saat itu D mengajukan cerai dengan alasan sudah tidak ingin lagi satu atap dengan MR.

"Jadi dia pernah jadi korban KDRT, saat masih berumah tangga dia pertahanin rumah tangganya itu karena anak. Kasihan sama keluarga kalau dipisah takutnya anak terlantar di jalan anaknya juga sekolah kan," sebut SH.

MR sering ancam D

Baca juga: Pelaku Pembakaran Mantan Istri di Penjaringan Disebut Sering Ancam Korban

Selain sering melakukan KDRT, SH mengatakan bahwa MR juga suka mengancam D.

Menurut penuturan SH, MR kerap mengancam akan berbuat sesuatu buruk kepada anak mereka berdua.

"Anaknya yang pertama yang diancam, katanya 'Ya sudah kalo lu macam-macam dia yang gua apa-apain'," kata SH.

Padahal, lanjut SH, anak pertama MR dan D masih berusia 16 tahun. Akibatnya, selama berumah tangga dengan pelaku, D selalu merasa takut dan khawatir terhadap nasib ketiga anaknya.

(Penulis: Zintan Prihatini | Editor: Irfan Maullana, Ihsanuddin).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com