JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi penculikan yang menimpa Malika (6) selama 26 hari disebut memberikan trauma baginya.
Dilansir dari Kompas.tv, Ibu Malika, Oni, mengungkapkan bahwa saat ini anaknya mengalami trauma berat karena mengalami kekerasan fisik selama diculik oleh pelaku penculikan, Iwan Sumarno.
Diketahui bahwa Malika kerap disiksa pelaku, terlebih ketika ia meminta diantar pulang untuk bertemu orang tuanya.
Selama diculik, ada berbagai tindakan tak menyenangkan yang didapat Malika, mulai dari tidur di emperan jalan, makan tidak teratur, dipaksa ikut memulung, disentil, dipukul, hingga ditendang.
Baca juga: Maafkan Kami, Malika
Oni menuturkan bahwa trauma berat itu membuat Malika sering bersembunyi di kolong tempat tidur ruang perawatan rumah sakit.
Tindakan tersebut dilakukan Malika ketika ada perawat atau dokter yang ingin memeriksa kondisinya.
Untuk menghilangkan rasa trauma yang dialami Malika, Oni dan suaminya, Tunggal, berencana membawa anaknya itu berlibur ke tempat yang tenang dan jauh dari keramaian.
Rencananya liburan itu, kata Oni, akan akan dilaksanakan setelah Malika selesai menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Komnas PA Minta Kepolisian Dalami Dugaan Pelecehan Terhadap Malika
Sejak ditemukan pada Selasa (2/1/2023), Malika masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, hingga saat ini.
Sebelumnya, Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah melakukan pemeriksaan psikologis secara bertahap kepada Malika.
Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto, mengatakan bahwa pemeriksaan bertahap itu dilakukan agar kondisi psikologis korban tidak merasa terbebani.
"Pemeriksaan ini bertahap terutama untuk visum psikiatrikum ini jangan sampai membebani psikis MA," kata Hariyanto, Kamis (5/1/2023), dilansir dari Antara.
Baca juga: Dijerat Pasal Berlapis, Pelaku Penculikan Malika Terancam Penjara 15 Tahun
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.