Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Forensik: Hati-hati Menyebut Ecky Pemutilasi Angela sebagai "Psikopat"

Kompas.com - 08/01/2023, 16:12 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengingatkan agar berhati-hati dalam menyebut M Ecky Listiantho (34), pelaku mutilasi Angela Hindriati Wahyuningsih di Bekasi sebagai seorang psikopat.

"Kita harus ekstra hati-hati membangun tali temali antara perilaku seorang kriminal dengan psikopati," tegas dia ketika dikonfirmasi, Minggu (8/1/2023).

Menurut Reza, riset terakhir menunjukkan bahwa psikopati bukan semata-mata masalah yang ada pada tatanan perilaku.

Psikopati juga bukan semata-mata masalah yang ada pada lapisan kepribadian.

"Psikopati ditandai dengan kondisi otak manusia, berikut proses kerja otak itu dengan cara yang memang berbeda dibandingkan dengan orang kebanyakan," terang Reza.

Baca juga: Mantan Pacar Sebut Ecky Pemutilasi Angela sebagai Sosok Tenang dan Tak Emosional

Ketika seorang kriminal juga disebut sebagai seorang psikopat, masyarakat hanya memberinya amunisi untuk membela diri.

Dalam hal ini, Ecky bisa membela diri dengan berdalih bahwa perbuatannya terjadi karena kondisi otaknya yang berbeda.

"Menjadi pelaku kejahatan seolah sudah terkodratkan pada dirinya," ujar Reza.

Jadi, karena itulah, lanjut Reza, masyarakat perlu berhati-hati dalam menyebut Ecky sebagai seorang psikopat.

Alih-alih menganggapnya memiliki kelainan jiwa, hal yang lebih tepat dan lebih bermanfaat untuk dilakukan adalah menganggap Ecky sebagai sosok yang normal.

Baca juga: Tak Mau Menikahi, Ecky Pilih Cekik Angela hingga Tewas, lalu Memutilasinya Sepekan Kemudian

"Kita anggap pelaku sebagai sosok yang normal, sepenuhnya waras, tidak memiliki masalah kejiwaan, dia rasional, dia punya kalkulasi yang sempurna atas perilaku jahatnya," kata Reza.

Kecuali sudah ada pemeriksaan resmi dari pihak terkait seperti psikolog atau psikiater tentang kejiwaannya, Ecky lebih baik dianggap sebagai laki-laki normal.

Reza pun tidak menampik, penyematan perilaku psikopat pada Ecky dapat menjadi bumerang bagi penegak hukum dan keluarga, sehingga hukumnya berpotensi diringankan.

Sebagai informasi, Ecky ditangkap bersamaan dengan penemuan sebuah di kontrakan kawasan Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (29/12/2022).

Baca juga: Mantan Pacar: Ecky Kerap Mengaku Single Father untuk Dekati Perempuan dan Meminjam Uang

Sebelumnya, Ecky dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ke kepolisian karena tak kembali ke rumah sejak Jumat (23/12/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com