Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lebih dari 24 Jam, Pembunuh Anggota Ormas di Bekasi Berhasil Diringkus

Kompas.com - 09/01/2023, 15:43 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi menangkap FR (22), pelaku penusukan sekaligus pembunuh seorang anggota organisasi masyarakat (ormas) berinisial RP (48).

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Gogo Galesung mengatakan, FR ditangkap kurang dari 24 jam setelah melakukan aksi penusukan.

"Kejadian penusukan jam 02.00 WIB, kami bisa menangkap pelaku dan membawa ke Polres Metro Bekasi jam 22.00 WIB pada Minggu, 8 Januari," jelas Gogo kepada awak media, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Seorang Anggota Ormas Tewas Ditusuk di Cikarang Barat

Meski motif penusukan terhadap RP masih dalam pendalaman, namun Gogo menyebut bahwa pelaku dalam pengaruh alkohol saat melakukan tindak kejahatannya.

Hal itu menyebabkan pelaku tanpa alasan jelas membunuh RP.

Adapun RP juga merupakan korban salah sasaran karena sebelumnya, pelaku sempat bersenggolan dengan saksi kunci berinisial N.

Baca juga: Polisi Sebut Ada Motif Asmara dalam Kasus Penusukan Pria yang Sedang Nongkrong di Danau Segara Jaya

Peristiwa senggolan itu sendiri terjadi ketika saksi N dan pelaku FR berada di sebuah tempat hiburan malam.

"Memang terjadi senggolan, jadi sebenarnya, korban ini hanya melerai saja, karena korban itu salah satu petugas keamanan, dimintai perlindungan oleh saksi yang merasa dikejar setelah senggolan itu," jelas Gogo.

Akibat perbuatannya, pelaku akan dijerat dengan Pasal 338 tentang Pembunuhan dan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Sebagai informasi, peristiwa penusukan yang dialami oleh RP itu terjadi di depan ruko dekat pintu masuk area pabrik MM2100, Desa Gandamekar, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Minggu (8/1/2023).

Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, korban berinisial RP (48) tewas dengan luka tusuk pada bagian perut.

"Luka robek pada bagian perut akibat senjata tajam yang dilakukan pelaku," ujar Gidion saat dikonfirmasi, Senin (9/1/2023).

Gidion menuturkan bahwa korban sebelumnya datang ke tempat hiburan malam dan berjoget di sana. Kemudian korban melihat rekannya, N, cekcok dengan terduga pelaku.

"Saksi berinisial N yang bersenggolan dengan seorang pria dan akhirnya terjadi perselisihan, namun cekcok mulut itu bisa dilerai," ujar Gidion.

Sekitar pukul 01.30 WIB, saksi N dan istrinya memutuskan untuk pulang, sementara korban masih ada di tempat hiburan malam tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com