Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pesepeda Berselisih dengan Polantas di Jalan Gatot Subroto, Berawal Polisi Ditabrak

Kompas.com - 09/01/2023, 18:34 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya membeberkan kronologi perselisihan antara pesepeda dengan polisi lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (9/1/2023) pagi.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, perselisihan itu terjadi saat anggota dari ETLE Satuan Pamwal Aipda Soleh tengah bertugas di lokasi.

"Aipda Soleh beserta rekan, Aipda widy santoso, jalan dengan sprin (surat perintah) penugasan di depan Gedung DPR/MPR," kata Latif saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: Beredar Video Pengendara Sepeda Ribut dengan Polantas Setelah Kecelakaan di Gatot Subroto, Polisi Telusuri

Saat itu, Aipda Soleh mendapat informasi mengenai adanya kecelakaan yang melibatkan truk boks dengan nomor polisi D 9226 AH. Truk tersebut menabrak jalur transjakarta.

"Aipda Widy Santoso terlebih awal menghampiri ke TKP tersebut untuk evakuasi dan melakukan pengaturan lalu lintas. Saat itu, Aipda Soleh menyeberang jalan sambil memberikan isyarat untuk kendaraan memperlambat laju kendaraannya," kata Latif.

Pada saat yang bersamaan, ada rombongan pesepeda melintas dengan kecepatan tinggi di luar jalur sepeda dari Semanggi ke arah Slipi.

"Saat Aipda Soleh menyeberang, sebagian pesepeda menurunkan kecepatan sepedanya, namun ada pesepeda lainnya yang tidak dapat mengendalikan sepedanya sehingga menabrak," kata Latif.

Baca juga: Heru Persilakan Jakpro Cari Sponsor Sendiri untuk Penyelenggaraan Formula E 2023 di Jakarta

"Dan mengakibatkan Aipda Soleh dan pesepeda tersebut terjatuh dan keduanya mengalami luka ringan," sambung Latif.

Melihat insiden itu, kata Latif, seorang pesepeda tidak terima karena berasumsi polisi menghalangi mereka.

"Sehingga mengakibatkan rekannya terjatuh dan terjadi adu argumentasi, namun setelah dilerai oleh Aipda Widi, suasana menjadi meredam dan pesepeda tersebut meninggalkan TKP dengan mobil dari rombongan pesepeda," ucap Latif.

Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan perselisihan antara pesepeda dengan seorang anggota polisi lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, viral di media sosial.

Baca juga: Rangkuman Kasus Sejoli yang Tewas di Hotel OYO Ciputat: Saling Menggenggam Tangan hingga Minta Polisi Tidak Usut Kematian

Video rekaman yang memperlihatkan detik-detik sejumlah pesepeda itu berselisih diunggah di Instagram @lensa_berita_jakarta.

Dalam video hasil rekaman ponsel salah satu pengendara, tampak sejumlah pesepeda mengerubungi seorang polisi.

Salah satu pesepeda itu membentak polisi yang bertugas, sedangkan teman lainnya hanya melihat.

Di sisi lain, terdapat seorang pesepeda wanita yang diminta untuk duduk di atas trotoar tepat di depan Gedung DPR/MPR.

Berdasarkan keterangan video, perselisihan pesepeda dan seorang polisi itu berawal dari insiden kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com