Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Kematian ART Cipayung Terungkap, Ponakan Majikan Bunuh ART untuk Curi Uang

Kompas.com - 10/01/2023, 06:42 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian telah berhasil mengungkap teka-teki kematian ART Cipayung bernama Sri Lestari (40) yang ditemukan tewas bersimbah darah di ruang tamu rumah majikannya di Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2023).

Pelaku bernama Mardha adalah keponakan dari majikan laki-laki korban berinisial HR. Pada hari kematian korban, pelaku berkunjung untuk mencuri uang yang ada di rumah pamannya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan mengatakan, sebelum melakukan aksinya, pelaku membeli pisau seharga Rp 25.000 di Pasar Munjul, Jakarta Timur.

"Tersangka ini datang ke rumah majikan korban dengan berpura-pura meminjam termos," ujar Zulpan.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan ART di Cipayung adalah Keponakan Majikan

Menggasak uang Rp 2,9 juta

Saat masuk di dalam rumah, Mardha mengatakan kepada Sri bahwa dirinya hendak meminjam termos. Korban kemudian mengambilkan dan memberi barang yang dimaksud.

Setelah itu, Mardha berbasa-basi dengan menunjukkan akun Facebook yang ada di smartphone miliknya kepada Sri. Saat Sri lengah, Mardha menusuk perut bagian kanan Sri hingga tewas.

"Setelah tidak bergerak, lalu korban diletakkan di meja dan kursi tamu dengan posisi telentang, posisi kepala di atas meja dan kaki di kursi," kata Zulpan.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan ART di Cipayung Ditangkap Saat Hendak Kabur ke Bali

Pelaku kemudian masuk ke dalam kamar pamannya, lalu menggasak uang tunai sebesar Rp 2,9 juta. Selain itu, pelaku juga menggondol dua ponsel pintar bermerek Vivo yang ada di dalam rumah itu.

Mardha kemudian membersihkan pisau yang berlumuran darah di wastafel, kemudian membungkusnya dengan plastik hitam.

Setelah merasa semuanya aman, Mardha kemudian kabur menggunakan ojek online ke Terminal Kampung Rambutan. Tak lupa ia pun membuang pisau di dalam perjalanannya menuju Kampung Rambutan.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan ART di Cipayung Berhasil Ditangkap di Jawa Timur

Adapun Sri ditemukan tewas oleh majikannya dalam keadaan terkapar di antara meja yang terdapat di ruang tamu pada Jumat (6/1/2023) sekitar pukul 12.00 WIB.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Sri Lestari diketahui tewas akibat luka berat di bagian perut bagian kiri.

Ditangkap di dalam bus

Usai melakukan aksinya, Mardha menumpang bus dengan tujuan Pulau Bali. Motif Mardha melarikan diri ke Pulau Dewata adalah ingin lari dari keluarganya dan hendak mencari pekerjaan.

Baca juga: Ada Segelas Air Putih Dekat Jasad ART di Cipayung

Penelusuran dan penyelidikan yang dilakukan polisi akhirnya menggagalkan pelarian Mardha menuju Pulau Bali. Pelaku ditangkap di dalam bus saat dalam perjalanan.

"Ini ditangkap pada hari Sabtu tanggal 7 Januari 2023 jam 01.30 WIB di bus KG di Jalan Tol Ngawi-Kertosono, Jawa Timur," tutur Zulpan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com