TANGERANG, KOMPAS.com - Polemik sampah berjajar di tengah Jalan Raya Raden Patah Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, saat malam hingga menjelang pagi hari belum juga usai.
Beberapa waktu lalu, di sepanjang jalan utama perbatasan Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan di daerah Ciledug itu dipenuhi tumpukan sampah yang berjajar di tengah jalan raya.
Baca juga: Petugas Jaga Posko Pantau Pulang, Sampah Nongol Lagi di Tengah Jalan Ciledug
Menindaklanjuti masalah sampah di tengah jalan raya itu, Pemerintah Kota Tangerang membuat posko pantau pembuangan sampah di sekitar lokasi.
Posko tersebut dijaga oleh sekitar 10-15 orang yang tergabung dari Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Masyarakat (Trantib) Kecamatan Ciledug, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang.
Anggota Trantib, Mulyadi mengatakan, posko itu dimulai sejak Kamis (5/1/2023) malam.
Penjagaan di posko itu dilakukan sejak pukul 19.00 WIB hingga 01.00-02.00 WIB.
Baca juga: Tak Ada Lagi Jejeran Sampah di Jalan Raden Patah Ciledug Usai Petugas Dirikan Posko Pantau
Meskipun panjang jalan Raden Patah itu lebih dari 2-3 kilometer, posko hanya didirikan di samping jembatan Kali Parung Serab.
Jumlah petugas yang dikerahkan setiap malamnya pun tidak menentu, tetapi paling sering sekitar 10 orang.
Petugas akan langsung menindak jika menemukan ada warga yang membuang sampah di sepanjang jalan.
Jenis penindakannya tidak berbeda dari yang sebelumnya, yakni menegur para pelaku pembuang sampah dan menyita kartu tanda penduduk (KTP) mereka.
"Ini sebenarnya kami trantib sih sudah dari dulu juga mengawasi pembuang sampah sembarangan di sini, tapi enggak pakai posko aja, cuma monitor, keliling-keliling," ujar Mulyadi.
"Ini juga tindakannya enggak ada bedanya, enggak bisa ngasih sanksi yang gimana-gimana, ditegur aja, diambil KTP-nya, suruh mereka buat perjanjian (tidak akan mengulangi tindakan membuang sampah di sana) pakai meterai 10.000," tambah dia.
Baca juga: Warganya Buang Sampah di Tengah Jalan Ciledug, Camat Pondok Aren Keluarkan Surat Edaran
Menurut Mulyadi, sebenarnya aktivitas membuang sampah sembarangan di tengah jalan raya di sekitar daerah itu sudah lama terjadi, bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Kondisi lokasi tersebut bersih dari sampah hanya berlangsung beberapa waktu, saat ada posko-posko pantau atau petugas-petugas berjaga di lokasi untuk menindak.
"Ya cuma momentum-momentum aja bersihnya, masyarakat juga kalau enggak diawasi lagi balik lagi buang sampah di sini lagi," ucap dia.
"Tapi ya ini artinya kembali ke individu masyarakatnya juga ya, kalau mereka beriman harusnya tahu menjaga kebersihan. Pasti kalau beriman, dia mah buang sampah ya pada tempatnya, bukan di jalan begini, ganggu aktivitas banyak orang dan membahayakan diri sendiri juga," imbuhnya.
Selama posko pantau sampah itu dijaga oleh petugas gabungan, lokasi tersebut bersih dari sampah.
Namun, saat petugas posko pantau sampah itu sudah pulang, muncul lagi sampah yang dilempar ke lokasi itu.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Minggu (8/1/2023), saat para petugas gabungan pulang dari posko pantau tersebut, terlihat sebuah kantong plastik merah berada di tengah jalan di seberang posko pantau.
Pemandangan sampah kantong plastik merah itu terlihat di lokasi sekitar pukul 01.16 WIB.
Baca juga: Soal Sampah di Tengah Jalan Ciledug, Walhi: Pemda Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab
Kantong plastik merah itu tepat berada di dekat tulisan larangan membuang sampah sembarangan
Kantong sampah merah itu berisi sampah rumah tangga.
Ada kertas berwarna coklat yang biasa digunakan untuk membungkus makanan, sisa-sisa makanan seperti nasi dan lauknya, kantong-kantong plastik yang lebih kecil dari plastik merah, dan lain sebagainya.
Padahal, sekitar satu jam sebelumnya, jalan sepanjang 300 meter di lokasi itu steril dari sampah.
Tidak tampak sampah berjajar dan menumpuk di tengah jalan seperti beberapa hari sebelumnya yang sempat ramai diperbincangkan.
Baca juga: Pembuang Sampah di Jalan Raya Ciledug Disebut Rela Kehilangan KTP demi Hindari Sanksi
Akan tetapi, Jalan Raden Patah, Kecamatan Ciledug, itu cukup panjang. Ada sekitar 1-2 kilometer di jalanan tersebut yang masih dikotori sampah.
Tepatnya di depan area Pasar Lembang, Kecamatan Ciledug, terlihat masih banyak jejeran sampah di sana pada malam tadi.
Tidak hanya itu, Jalan HOS Cokroaminoto yang menjadi salah satu dari dua lokasi yang disorot beberapa waktu lalu juga masih bertumpuk sampah di tengah jalan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.