DEPOK, KOMPAS.com - Penyanderaan anak perempuan berusia tiga tahun oleh ayah kandungnya berinisial YW di Depok, Jawa Barat, bermula dari perbuatan onar yang dilakukan YW sendiri di lingkungan rumahnya.
Ketua RW 024, Sukamaju, Cilodong, Depok, bernama Sukartono menjelaskan, perbuatan onar YW dilakukan Selasa (10/1/2023) seusai isya, tepatnya sekitar pukul 19.30 WIB.
"Awalnya dia (YW) membawa senapan angin. Warga mau ditembakin sama dia," kata Sukartono di sekitar lokasi penyekapan, Rabu (11/1/2023) dini hari.
Baca juga: Ayah Sandera Anaknya Sendiri di Depok, Ancam Bunuh Pakai Sangkur
Warga sekitar yang merasa resah dan terancam atas kelakuan YW berbondong-bondong mendatangi kediamannya. Personel polisi dari satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polsek Cilodong ikut bersama-sama warga.
Namun, YW menolak menyerahkan diri dan bertanggung jawab atas aksi onar yang telah dilakukan.
"Pas warga datang, dia (YW) bilang, 'ngapain ke sini? Urusin warga saja', gitu katanya," ujar Sukartono menirukan perkataan pelaku.
Di tengah percakapan itu, YW merasa tersudutkan. Sebab, warga yang datang begitu ramai, yakni sekitar 50 orang.
Ketika warga dan polisi hendak menangkapnya, YW melarikan diri ke dalam rumah. Ia kemudian masuk ke kamar anaknya.
Baca juga: Ledakan akibat Kebocoran Tabung Gas 12 Kg di Cipayung Depok, Lansia Alami Luka Bakar
"Keadaannya begitu ramai. Pas mau disergap langsung lari ke dalam kamar," ujar Sukartono.
Di dalam kamar, rupanya pelaku menjadikan sang anak sebagai sandera agar ia tak diringkus. YW sempat mengambil sebilah sangkur dan menodongkannya di kepala sang putri yang dibekapnya dari belakang.
Di hadapan warga dan polisi, YW berteriak mengancam akan membunuh anaknya sendiri bila terus dikejar-kejar.
Pengamatan Kompas.com di lokasi kejadian sekitar pukul 02.01 WIB, YW masih menyandera sang anak di dalam rumah.
Sementara itu, aparat kepolisian sudah berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP) sejak tengah malam.
Baca juga: Hujan Es Disertai Angin Kencang Terjadi di Margonda Depok
Personel polisi yang ada di TKP, salah satunya berasal dari satuan Gegana, dengan mengenakan seragam taktikal lengkap dengan senjata api laras panjangnya.
Area sekitar rumah yang menjadi tempat penyekapan sendiri sudah disterilisasi dari warga oleh personel polisi berpakaian preman dari Polres Metro Kota Depok dan Polsek Cilodong.
Satu unit mobil ambulans tampak disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
Polisi diketahui masih berupaya melakukan negosiasi dengan pelaku agar melepaskan korban dan menyerahkan diri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.