Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Perpisahan Eny dan Ayah Tiko 13 Tahun Lalu: Tak Ada Pertengkaran, bahkan Ada Niat Kembali ke Rumah

Kompas.com - 11/01/2023, 05:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah belasan tahun, Pulung Mustika Abima (23) atau Tiko akhirnya kembali menjalin komunikasi dengan keluarga ayahnya di Jawa Timur.

Tiko merupakan seorang anak yang kisahnya viral karena merawat sang ibu, Eny Sukaesi (53), selama belasan tahun di rumah mewah terbengkalai di Cakung, Jakarta Timur, tanpa listrik dan air.

Dalam ingatannya, Tiko selama ini menganggap ayahnya, Herman Mudji Susanto, meninggalkan ibunya sejak 2010. Hal itu membuat Eny mengalami depresi sejak berpisah dengan ayahnya.

Sejak saat itu, Tiko merawat sang ibu seorang diri selama belasan tahun di rumah mewah tanpa listrik dan air. Eny disebut selalu menolak jika ada tetangga yang menawarkan uluran tangan.

Baca juga: Komunikasi Terjalin, tapi Belum Tahu Apakah Keluarga Ayah Tiko Akan Berkunjung

Orang-orang yang pernah terlibat dalam keluarga Tiko pun perlahan membuka tabir perpisahan Eny dan suaminya. Kuli panggul hingga keluarga ayah Tiko pun ikut buka suara.

Tak ada pertengkaran

Seorang kuli panggul bernama Agung Sunardi (60) menceritakan kisah saat Herman meninggalkan rumah mewahnya di Kompleks PLN, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, 13 tahun lalu.

Menurut Agung, tak terlihat ada konflik antara Herman dengan Eny saat itu. Agung masih ingat persis peristiwa itu karena ia jadi kuli panggul yang ikut mengangkut barang yang dibawa Herman.

"(Saat itu) tidak ada masalah sih. Damai-damai saja," kata Agung saat ditemui di rumah Eny dan Tiko, Senin (9/1/2023).

Pada saat proses pemindahan barang itu, Agung mengatakan bahwa baik Herman maupun Eny sama-sama memilihkan barang yang dapat dibawa ke Madiun, Jawa Timur.

Baca juga: Babak Baru Kehidupan Eny dan Tiko: Rumah Kembali Diterangi Cahaya hingga Ditawari Pekerjaan Bergaji Tinggi

"Kesannya damai saja tidak ada masalah. Ibu (Eny) juga nunjukkin barangnya yang mau dibawa ke Madiun," tutur Agung.

Berdasarkan penuturan Agung, ada beberapa jenis barang yang dipindahkan dari Cakung ke Madiun, di antaranya adalah lemari, kasur, hingga perabotan rumah tangga.

Ayah Tiko sempat berencana ingin datang ke rumah

Kuli panggul yang membantu mengangkut barang-barang ayah Pulung Mustika Abima (23) atau Tiko, Herman Mudji Susanto, bernama Agung Sunardi di Kompleks PLN di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (9/1/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Kuli panggul yang membantu mengangkut barang-barang ayah Pulung Mustika Abima (23) atau Tiko, Herman Mudji Susanto, bernama Agung Sunardi di Kompleks PLN di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (9/1/2023).

Agung mengungkapkan pesan yang sempat disampaikan ayah Tiko, Herman Mudji Susanto, saat meninggalkan rumah mewahnya 13 tahun lalu.

Menurut penuturan Agung, Herman sempat berjanji akan kembali ke rumah megahnya di Cakung usai meninggalkannya.

"Bapaknya Tiko waktu itu ikut mobil. Pesan sama saya, (katanya) nanti tiga tahun lagi saya ke sini, mau nyunatin Tiko," ujar Agung di Cakung, Senin (9/1/2023), dilansir dari TribunJakarta.com.

Namun, ucapan yang sempat dikatakan Herman tak terwujud dan ia tak pernah bertemu kembali dengan Tiko dan Eny. Agung mengatakan bahwa tak ada lagi pesan yang disampaikan Herman selain ingin mengkhitan Tiko.

Baca juga: Pemasangan Listrik di Rumah Tiko Digratiskan PLN, Berapa Tarifnya jika Harus Bayar?

"Enggak, cuma berpesan 'aku tiga tahun lagi aku ke sini. Temui saya, pak. Paling saya nyunatin anak saya.' Begitu," ucapnya menirukan Herman.

Meninggal sejak 2015

Pihak yang mengaku keluarga dari ayah Tiko, Herman Moeji Susanto, akhirnya muncul memberikan keterangan. Pihak keluarga menyebutkan, ayah Tiko sudah meninggal dunia pada 2015.

"Jadi sudah meninggal tahun 2015 ya, Bu?" tanya YouTuber Pratiwi Noviyanthi atau Novi kepada seorang wanita melalui sambungan telepon.

"Iya, benar," ucap wanita tersebut yang mengaku sebagai anak kandung Herman.

Adapun percakapan dengan pihak keluarga ayah Tiko diunggah di kanal YouTube pribadi Novi. Pihak keluarga rupanya menghubungi Novi untuk mengklarifikasi mengenai informasi yang beredar.

Sebagai bukti, pihak keluarga juga mengirimkan bukti foto nisan makam ayah Tiko. Beredar di media sosial, tertulis P Muji Susanto meninggal dunia pada 18 Juli 2015.

Baca juga: Setelah Dibersihkan dan Dialiri Listrik, Ada Rencana Syukuran di Rumah Eny dan Tiko

Selain itu, pihak keluarga menyebut Tiko bukan ditinggal ayahnya, melainkan ibu Tiko, Eny yang meminta sang suami pergi dari rumah.

Seseorang bernama Ika yang mengaku Cucu dari Herman, Ika, meminta Tiko tidak menjelekkan kakeknya.

Sebelumnya, Tiko menceritakan ayahnya yang saat itu berusia sekitar 80 tahun berpisah dengan ibunya pada 2010. Ayah Tiko pun meninggalkan rumah mewah itu untuk pulang kampung ke Madiun.

Ingin berziarah ke makam sang ayah

Tiko ingin berziarah ke makam ayahnya. Niat itu Tiko sampaikan kepada keluarga ayahnya, Uri, melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu.

“Kalau ada kesempatan aku mau nengokin makam almarhum dengan niatan ziarah,” ujar Tiko dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Pratiwi Noviyanthi pada Minggu (8/1/2023).

Keluarga almarhum ayah Tiko menyambut baik keinginan pria berusia 23 tahun ini. Uri bahkan meminta Tiko bertemu keluarga di Surabaya agar bisa berkunjung ke makam ayahnya bersama.

Baca juga: Rencana Tiko ke Depan, Fokus Rawat Eny dan Ziarah ke Makam Ayahnya

Tiko pun bersyukur berkat kisahnya yang kini viral, ia jadi tahu latar belakang keluarganya, termasuk soal ayahnya.

Ia bahkan berniat untuk bertemu langsung dengan keluarga ayahnya tersebut. Sebab selama ini, Tiko hanya tinggal bersama ibunya tanpa mengetahui keberadaan ayah serta keluarga lainnya.

(Penulis : Nabilla Ramadhian | Editor : Kistyarini, Dian Maharani, Ihsanuddin, Abdul Haris Maulana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com