JAKARTA, KOMPAS.com – Seorang artis peran berinisial SAP diduga mengajak puluhan orang untuk berinvestasi pada alat kesehatan.
Salah satu korban, seorang wartawan bernama Shafinaz Nachiar (26), mengungkapkan bahwa ia sempat bertemu lagi dengan SAP pada pertengahan 2021.
“Dia nge-share kayak, dibuka slot investasi alat kesehatan. Aku tanya sama dia, ‘ini itu apa?’. Katanya, ‘ini kayak sleeping investor gitu, kak',” ucap dia ketika dikonfirmasi, Selasa (10/1/2023).
Baca juga: Kronologi Aktris Diduga Tipu Puluhan Korban lewat Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar
Shafinaz sudah mengenal SAP sejak lama. Sebab, terduga penipu merupakan anak magang di kantor lamanya, meski tidak pernah bertemu lagi hingga pertengahan 2021.
Shafinaz menjelaskan, sleeping investor merupakan istilah yang mengacu pada ketika seseorang hanya menyetorkan uang untuk diinvestasikan.
Lalu, tanpa perlu melakukan apa pun, uang itu akan bertambah dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Shafinaz mengatakan bahwa pada saat itu, ia belum mengerti istilah sleeping investor. Jadi, ia memercayakan uangnya ke perusahaan SAP.
Baca juga: Bubuk Kopi Bikin Ecky Pemutilasi Bisa Sembunyikan Jasad Angela Setahun Lebih
“Gimana sih kamu punya teman, tapi temanmu punya bisnis. Dan pada saat itu, Covid Delta dan Omicron lagi parah. Jadi aku percaya aja kalau memang ada usaha alat kesehatan itu,” ujar Shafinaz.
SAP juga mengaku bahwa uang yang diberikan oleh calon investor akan dikelola sendiri.
Pabrik alat kesehatan yang digunakan untuk mengajak orang-orang berinvestasi pun dikatakan milik SAP.
Pada beberapa bulan pertama, Shafinaz masih menerima uang hasil investasi. Namun, ada saat-saat ketika ia memutuskan untuk tidak mengambil uang agar bisa diputar.
Baca juga: Polda Metro Dukung Pemprov DKI Terapkan Sistem Jalan Berbayar Elektronik untuk Atasi Kemacetan
“Awalnya aku join Rp 45 juta. Nanti dibalikinnya jadi Rp 50 juta gitu. Ada ya 10 persenan lebih. Awal-awal tuh berjalan lancar. Tapi ternyata aku udah naruh ke dia hampir Rp 400 jutaan,” kata Shafinaz.
“Pas beberapa bulan awal terima duit, tapi ada beberapa yang kayak, udah aku tahan aja di situ, puterin aja terus. Jadi aku enggak narik-narik, nah itu totalnya Rp 400 juta itu,” sambung dia.
Shafinaz mengatakan bahwa ada 30 korban yang melaporkan kasus ini ke polisi. Sebab, total kerugian yang dialami seluruh korban lebih dari Rp 1 miliar.
“Aku ketemu sama 30 korban lainnya. (Kerugian) kita ditotal tuh Rp 1 miliar lebih. Dan korbannya itu kayak ada yang saudara dia sendiri, manajernya, sendiri, teman-teman SMA-nya,” tutur dia.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Mutilasi Bekasi, Jasad Angela Dimutilasi agar Mudah Dikuburkan
Sebenarnya, korban ada sekitar 35-36 orang. Namun, beberapa memutuskan untuk tidak memroses penipuan ketika dihubungi satu per satu oleh Shafinaz.
Jika seluruh korban melaporkan SAP, total kerugian mereka bisa mencapai Rp 2 miliar. Sebab, salah satu dari orang-orang yang mundur memiliki kerugian sekitar Rp 200 juta.
“Dia biarin gitu aja karena menurutnya, namanya investasi ada naik ada turun. Kenapa aku ngotot SAP berbohong? Kalau kita investasi di mana pun, naik turunnya jelas,” kata Shafinaz.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.