JAKARTA, KOMPAS.com – Seorang artis peran berinisial SAP diduga menipu puluhan korban lewat investasi bodong.
Namun, kepada korban, SAP berdalih bahwa ia juga ditipu rekan bisnisnya.
“Dia ngomong ke aku (kalau) dia kerja sama dengan orang. Orangnya ini juga nipu dia,” kata salah satu korban bernama Shafinaz Nachiar (26) ketika dikonfirmasi, Selasa (10/1/2023).
Baca juga: Seorang Aktris Diduga Tipu Puluhan Orang, Modus Investasi Alat Kesehatan
Namun, Shafinaz tidak memercayai alasan SAP menipu puluhan korban termasuk dirinya.
Sebab, SAP menjual kembali “produk kesehatan” ini kepada para korban. Artinya, tutur Shafinaz, SAP juga sindikat lantaran ikut berbohong.
“Kecuali dia dari awal bilang, nanti uangnya ditransfer lagi ke orang lain. Nah, dia enggak ada omongan begitu. Kalau dia ada, gue akan nyerang atasannya yang dia (SAP) transfer. Tapi ini kan enggak,” ucap dia.
Baca juga: Sudah Mediasi dengan Korban, Aktris Terduga Penipuan Tetap Dilaporkan ke Polisi
Sebelumnya, SAP diduga menipu puluhan korban melalui investasi alat kesehatan. Kerugian yang dialami seluruh korban lebih dari Rp 1 miliar.
“Aku ketemu sama 30 korban lainnya. (Kerugian) kita ditotal tuh Rp 1 miliar lebih. Dan korbannya itu kayak ada yang saudara dia sendiri, manajernya, sendiri, teman-teman SMA-nya,” tutur Shafinaz.
Sebenarnya, korban ada sekitar 35-36 orang. Namun, beberapa memutuskan untuk tidak memroses kasus itu ketika dihubungi satu per satu oleh Shafinaz.
Jika semua korban melaporkan SAP, total kerugian mereka bisa mencapai Rp 2 miliar. Sebab, salah satu dari orang-orang yang mundur memiliki kerugian sekitar Rp 200 juta.
Baca juga: Kronologi Aktris Diduga Tipu Puluhan Korban lewat Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar
“Dia biarin gitu aja karena menurutnya, namanya investasi ada naik ada turun. Kenapa aku ngotot SAP berbohong? Kalau kita investasi di mana pun, naik turunnya jelas,” kata Shafinaz.
Shafinaz mengaku pertama kali terjerumus investasi atas ajakan SAP sekitar Juli-Agustus 2021. Namun, sebelumnya ia telah mengenal SAP sejak lama.
Sebab, SAP merupakan anak magang di kantor lamanya. Meski demikian, mereka tidak pernah bertemu lagi hingga pertengahan 2021.
“Dia nge-share kayak, dibuka slot investasi alat kesehatan. Aku tanya sama dia, ‘Ini itu apa?’. Katanya, ‘Ini kayak sleeping investor gitu, kak',” ucap dia.
Baca juga: Polda Metro Tetapkan Kombes Yulius Tersangka Kasus Narkoba
Ketika ditawari investasi alat kesehatan, SAP tidak pernah menawarkan barang jadi. Ia hanya mengatakan, calon investor cukup menaruh uang saja, lalu menerima uang dalam jumlah lebih.