JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta masyarakat membaca informasi resmi berkait potensi pergerakan tanah di sebagian wilayah di Ibu Kota.
Untuk diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini potensi pergerakan tanah di Ibu Kota.
"Masyarakat diimbau selalu membaca informasi-informasi yang disampaikan oleh BPBD DKI Jakarta (berkait potensi pergerakan tanah)," ucap Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2023).
"Selalu membaca, sehingga bisa bersama-sama untuk melakukan aksi secepatnya," sambung dia.
Baca juga: Peringatan Dini Pergerakan Tanah di Jakarta, Ini Wilayah yang Berpotensi Terkena
Dalam kesempatan itu, ia berharap Ibu Kota dijauhi dari segala jenis bencana.
"Kita lihat saja perkembangannya, mudah-mudahan Jakarta jauh dari bencana," sebut Heru.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji berujar, potensi pergerakan tanah ini berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG," ucap Isnawa, Selasa (10/1/2023).
Isnawa menyebutkan, pergerakan tanah dapat terjadi jika curah hujan di atas normal di zona menengah, seperti di daerah yang berbatasan dengan lembah, sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.
Kemudian, di zona tinggi, gerakan tanah lama dapat kembali aktif.
Isnawa melanjutkan, berdasarkan hal tersebut, BPBD DKI Jakarta mengimbau warga hingga pihak kecamatan agar mengantisipasi potensi gerakan tanah.
Baca juga: Soal Tarif Jalan Berbayar Elektronik, Heru Budi: Masih Perlu Pembahasan dengan Pusat
Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), wilayah di Ibu Kota yang berada di zona menengah adalah:
Jakarta Pusat
Jakarta Selatan
Jakarta Timur