JAKARTA, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem membuat sebagian besar nelayan di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara tak bisa melaut.
Kondisi ini disebut terjadi sejak akhir Desember 2022.
Menurut nelayan bernama Watin (65), kebanyakan nelayan memilih tak mencari ikan karena angin kencang dan ombak yang tinggi.
"Ada juga yang melaut, ada juga yang belum berangkat. Saya sendiri enggak berangkat (melaut)," ungkap Watin saat ditemui Kompas.com di dermaga Kalibaru, Rabu (11/1/2023).
"Karena kan cuacanya enggak bagus di laut, ombaknya lebih besar," sambung dia.
Baca juga: Kisah Watin Jadi Nelayan Sejak Belia, Cita-Cita Kerja Kantoran Terhalang Pendidikan
Watin mengatakan, cuaca ekstrem berdampak pada pendapatan nelayan.
Dia biasanya mendapat uang sekitar Rp 2 juta tiap kali berlayar, namun saat ini tak ada pemasukan yang bisa didapatkan.
Watin pun harus memutar otak untuk bertahan hidup di Ibu Kota, sembari menunggu cuaca kembali bersahabat.
"Ini mau muat es lagi mau berangkat lagi, berangkatnya kira-kira lusa. Jadi besok beli belanjaan beras, sayur, kopi buat bekal di perjalanan," imbuh Watin.
Baca juga: Tanggul Pantai Kalibaru Selesai Dibangun, Nelayan: Jadi Aman dan Enggak Becek
Sebelumnya, kondisi serupa juga dialami nelayan di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara.
Sebagian besar dari mereka tak bisa mencari ikan di laut karena buruknya cuaca.
Salah satu nelayan bernama Sabar (38), menuturkan bahwa kapal motor (KM) yang digunakannya untuk melaut belum lagi beroperasi sejak 13 Desember 2022 lalu.
"Alasannya itu takut cuaca buruk, jadi kalaupun kamu beroperasi ya kami habis-habisin bahan bakar saja," ungkap Sabar, Selasa (2/1/2023).
Baca juga: Kisah Sabar Banting Tulang di Lautan sejak Usia 13 Tahun, Jadi Nelayan Bukan Hal Mudah
Pria yang telah menjadi nelayan selama 25 tahun itu mengatakan, selama tak melaut, para anak buah kapal (ABK) biasanya memperbaiki kapal.
"Memang kalau untuk cuaca begini ya untuk perbaikan lah kerusakan, dan segala macam fasilitas kapal," kata Sabar.
"Jadi kalau untuk berlayar di bulan depan ataupun dua bulan ke depan kami enggak ada kendala untuk mencari rezeki, aman-aman aja," imbuh dia.
Sabar bersama para ABK lain pun masih menunggu informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berkait cuaca di tengah laut.
Nantinya, apabila cuaca dinilai laik maka pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) bakal memberikan izin pelayaran kepada kapal-kapal di sana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.