Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Pantai Kalibaru, Pelindung Warga dan Nelayan dari Banjir Rob

Kompas.com - 12/01/2023, 07:22 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggul pantai yang berada di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara rampung dibangun. Tanggul sepanjang 3,2 kilometer tersebut membatasi wilayah laut dengan daratan.

Kompas.com mendatangi kawasan tanggul pada Selasa (10/1/2023).

Tanggul pantai Kalibaru memiliki tinggi sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah. Terlihat tanggul disangga dengan tiang-tiang pancang yang terbuat dari beton.

Baca juga: Wajah Baru Tanggul Pantai Kalibaru, Kini Dilengkapi Fasilitas Olahraga dan Bersantai

Di balik tanggul, terdapat dermaga yang menjadi tempat bersandar kapal-kapal nelayan.

Untuk mencapai dermaga ini cukup mudah, yakni dengan menuruni anak tangga dari kayu di sisi-sisi tanggul.

Jika dilihat dari dermaga, tanggul pantai Kalibaru mencapai tinggi sekitar 2 meter.

Bagi warga, tanggul pantai Kalibaru membantu menahan air laut agar tak melimpas ke daratan.

Baca juga: Sering Becek dan Banjir, Kini Warga Kalibaru Andalkan Tanggul Pantai untuk Menahan Air Laut

"Kalau kondisi di sini memang waktu tanggul belum jadi masih sulit. Sekarang kan sudah aman, jadi tempat berlindung buat kapal-kapal nelayan," ungkap warga bernama Watin (65) saat ditemui di Dermaga Kalibaru.

Sebelum tanggul pantai dibangun, kata dia, air laut kerap tumpah ke daratan, terlebih saat air laut pasang sehingga menyebabkan banjir rob merendam permukiman warga.

"Dulu sulit juga belum ada tanggul pantai, sekarang kan pemerintah sudah ngasih begini, nelayan juga enak, lebih aman, ada tempat olahraga yang sekarang," kata Watin.

Baca juga: Tanggul Pantai Kalibaru Rampung, Warga: Dulu Air Laut Langsung ke Daratan

Air laut langsung tumpah ke darat

Berdasarkan penuturannya, air aut langsung tumpah ke daratan ketika tak ada tanggul. Setelah hunian semipermanen di sekitar dermaga dirobohkan dan dibangun tanggul, air laut tak lagi mengalir ke permukiman warga.

"Dulu enggak ada tanggul, air langsung saja ke daratan. Jadi kalau ada rob besar langsung ke jalan," imbuh Watin.

Pria yang berprofesi sebagai nelayan itu mengatakan banjir rob setinggi 50 sentimeter kerap melanda pesisir Kalibaru. Sebelumnya air juga membuat permukiman warga selalu becek.

Baca juga: Tanggul Pantai Kalibaru Selesai Dibangun, Nelayan: Jadi Aman dan Enggak Becek

"Bagi saya sebagai nelayan sih senang, enggak ada gangguan becek, aman gitu. Karena sebelumnya suka becek," papar Watin.

Warga lain bernama Yayat (42) mengatakan hal senada. Yayat menyampaikan, air laut kerap merendam permukiman yang berada sekitar lima meter dari pinggir laut itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com