Aksi penyanderaan itu berlangsung di rumah YW sejak Selasa (10/1/2023) sekitar pukul 19.30 WIB hingga Rabu (11/1/2023) pagi..
Peristiwa ini bermula ketika YW kembali melakukan tindakan yang tak menyenangkan kepada warga di sekitar rumahnya.
Baca juga: Kronologi Ayah Sandera Anak Balitanya di Depok, Berawal Ribut dengan Tetangga
Ketua RW setempat bernama Sukartono mengatakan, penyanderaan itu bermula ketika YW berbuat onar di lingkungan permukimannya pada Selasa malam.
YW dilaporkan mengacung-acungkan senapan angin sehingga meresahkan warga setempat.
"Awalnya dia (YW) membawa senapan angin. Warga mau ditembakin sama dia," kata Sukartono di sekitar lokasi penyekapan, Rabu (11/1/2023) dini hari.
Karena tindakan tersebut, warga berupaya meringkus YW, tetapi ia berhasil melarikan diri ke dalam rumahnya.
Untuk menghindari amukan massa, YW menjadikan anak perempuannya sendiri yang masih balita sebagai sandera.
Baca juga: Ayah Sandera Anaknya Sendiri di Depok, Ancam Bunuh Pakai Sangkur
"Pas pelaku mau disergap, dia langsung lari ke kamar, lalu anaknya disandera," ujar Sukartono.
Bahkan, YW mengambil sebilah sangkur kemudian menodongkannya ke kepala sang anak yang dibekapnya dari belakang.
Ia mengancam akan membunuh anak kandungnya sendiri bila warga masih terus mengejar.
Baca juga: 6 Jam Negosiasi Ayah Sandera Anak di Depok, Polisi: Kami Harus Hati-hati, Bisa Fatal kalau Salah