Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walhi: Setinggi Apa Pun Tanggul Jakarta Dibangun, Tetap Mengikuti Penurunan Muka Tanah

Kompas.com - 13/01/2023, 10:55 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyoroti pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall dan tanggul pantai di pesisir Jakarta.

Kedua tanggul tersebut tengah dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Keduanya termasuk program penanggulangan naiknya permukaan air laut di Teluk Jakarta bernama National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Baca juga: Tanggul Pantai Kalibaru, Pelindung Warga dan Nelayan dari Banjir Rob

Menurut Direktur Eksekutif Walhi Jakarta Suci F Tanjung, pembangunan tanggul laut di pesisir utara Jakarta bukan hanya soal setinggi apa penahan air ini bisa dibangun.

Ada hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, yakni dari sisi ekologis tanah di Jakarta.

"Soal tanggul itu bukan seberapa tinggi. Setinggi apa pun dibuat, tanggul akan tetap mengikuti penurunan muka tanah di Jakarta," ujar Suci kepada Kompas.com, Jumat (13/1/2022).

Ia menambahkan, struktur geologis tanah di Jakarta terbentuk dari tanah aluvial. Ketika mengeras, permukaan tanah akan menurun secara alami.

Namun, penurunan muka tanah juga dipicu faktor lain, termasuk penggunaan air tanah.

"Ada faktor-faktor pemicu yang membuat penurunan muka tanah itu degradasinya makin tinggi. Akhir-akhir ini sampai posisinya ada di 4 meter di bawah permukaan air laut," jelas Suci.

Baca juga: Wajah Baru Tanggul Pantai Kalibaru, Kini Dilengkapi Fasilitas Olahraga dan Bersantai

Tanggul laut dan pantai solusi sementara

Suci menilai, tanggul laut raksasa dan tanggul pantai dapat menjadi langkah taktis untuk mencegah air laut melimpas ke daratan.

Akan tetapi, permukaan air laut dan penurunan muka tanah di Ibu Kota kian masif terjadi.

"Air laut masuk ke daratan itu karena ada kenaikan muka air laut. BRIN sudah mengeluarkan pernyataan kenaikan muka air laut dengan permukaan tanah itu tidak seimbang," ujar Suci.

Penurunan muka tanah di pesisir Jakarta juga diketahui terjadi secara signifikan. Tanggul laut akan mengikuti laju muka tanah yang makin turun.

Baca juga: Sering Becek dan Banjir, Kini Warga Kalibaru Andalkan Tanggul Pantai untuk Menahan Air Laut

"Itu pula yang kemudian dalam beberapa tahun terakhir kita mendengar kabar soal tanggul yang jebol," ucap Suci.

"Bahkan sekarang kami menerima laporan dari warga bahwa sudah ada tanggul yang ada retakan-retakan," sambung dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com